Banten, Radar Nusantara Sejumlah Organisasi Mahasiswa dan Pemuda, yakni KAMMI Tangsel, GEMA - MA Tangsel dan DPP Wiramuda bersama T...

Banten, Radar Nusantara
Sejumlah Organisasi Mahasiswa dan Pemuda, yakni KAMMI Tangsel, GEMA - MA Tangsel dan DPP Wiramuda bersama Tasawuf Underground selenggarakan mengaji bareng di kolong jembatan dan buka pelatihan barista untuk Anak Punk dan Jalanan di Kolong Jembatan , Fly Over Tebet Jakarta Selatan, Jum'at (12/7/19).
Baca :
https://www.radarnusantara.com/2019/07/melalui-ldkm-bem-stkip-mencetak.html
Ketua Bidang Ekososmas KAMMI Tangsel Aan Sujana, mengatakan bahwa tujuan awal kegiatan ini tiada lain untuk bisa memberdayakan saudara-saudara kita baik anak punk ataupun anak jalanan agar mempunyai skill yang kedepannya bisa digunakan.
"Disamping ngaji bareng, kami mencoba memberikan berbagai pelatihan kepada mereka anak punk dan jalanan antara lain pelatihan barista. Agar kedepannya minimal untuk bisa memenuhi kebutuhan keberlangsungan hidup mereka mampu berwirausaha dengan itu," kata Aan.
Hal senada dikatakan Sekjen Gema MA Tangsel Roby Ahdiyat, bahwa orang cenderung melihat hal negatifnya saja dari kehidupan anak punk dan jalanan, padahal ada peradaban yang luar biasa dahsyat jika kita bisa ambil pelajaran dari kehidupan mereka di jalan. Dengan cara merangkul, mengaji bareng sakaligus menyediakan wadah - wadah pelatihan bagi mereka untuk berwirausaha, contohnya dengan membuka pelatihan barista tersebut, hal itu dapat menciptakan peradaban positif baru pada kehidupan mereka dikemudian hari.
"Orang cenderung memandang sebelah mata pada mereka, padahal jika kita atau pemerintah khususnya, mampu menyediakan ruang yang positif untuk mereka berkarya. Mereka berpeluang besar untuk mengharumkan bangsa dan negara ini," ujarnya di kolong jembatan Tebet - Jaksel, Jum'at (13/7).
Baca juga :
https://www.radarnusantara.com/2019/07/wakili-pemuda-milenial-ketua-pp-korpma.html
Relawan lainnnya, DPP Wiramuda Nusantara, melalui Ketua Bidang Ekonomi Kreatif menyampaikan maksud kedatangannya pada kegiatan tersebut, ingin lebih dekat dengan mereka yang mencari kehidupan dijalanan, mereka juga adalah anak bangsa tentunya hak-hak mereka harus ditunaikan.
"Oleh karenanya itu, kami ingin mengambil peran positif, dimana Wiramuda Nusantara bisa menjadi wadah dimana setiap pemuda bisa berkarya dan berkonstribusi untuk bangsa dan negara tanpa melihat latar belakangnya," tegasnya.
Pelatih barista yang akrab disapa Bo'im juga berharap agar agenda tersebut tidak berhenti sampai disini saja, "teman-teman yang mengikuti pelatihan bisa sampai makhir dan tentunya kegiatan ini harus tetap berlanjut sehingga benar-benar ada hasilnya,"
Disamping itu, Pembina sekaligus Founder Tasawuf Underground Ust. Halim Ambiya mengapresiasi kegiatan pelatihan barista.
"Kegiatan ini bukan pertama kali dan kita mengapresiasi kemauan para mahasiswa ataupun pemuda yang hari ini telah dengan sukarela turun langsung untuk memberi pelatihan kepada kita semua. Tasawuf Underground senantiasa menerima siapapun yang ingin masuk mengadakan kegiatan-kegiatan positif." Tandasnya Ungkap Ust. Halim. (R. Gobriz).
Sejumlah Organisasi Mahasiswa dan Pemuda, yakni KAMMI Tangsel, GEMA - MA Tangsel dan DPP Wiramuda bersama Tasawuf Underground selenggarakan mengaji bareng di kolong jembatan dan buka pelatihan barista untuk Anak Punk dan Jalanan di Kolong Jembatan , Fly Over Tebet Jakarta Selatan, Jum'at (12/7/19).
Baca :
https://www.radarnusantara.com/2019/07/melalui-ldkm-bem-stkip-mencetak.html
Ketua Bidang Ekososmas KAMMI Tangsel Aan Sujana, mengatakan bahwa tujuan awal kegiatan ini tiada lain untuk bisa memberdayakan saudara-saudara kita baik anak punk ataupun anak jalanan agar mempunyai skill yang kedepannya bisa digunakan.
"Disamping ngaji bareng, kami mencoba memberikan berbagai pelatihan kepada mereka anak punk dan jalanan antara lain pelatihan barista. Agar kedepannya minimal untuk bisa memenuhi kebutuhan keberlangsungan hidup mereka mampu berwirausaha dengan itu," kata Aan.
Hal senada dikatakan Sekjen Gema MA Tangsel Roby Ahdiyat, bahwa orang cenderung melihat hal negatifnya saja dari kehidupan anak punk dan jalanan, padahal ada peradaban yang luar biasa dahsyat jika kita bisa ambil pelajaran dari kehidupan mereka di jalan. Dengan cara merangkul, mengaji bareng sakaligus menyediakan wadah - wadah pelatihan bagi mereka untuk berwirausaha, contohnya dengan membuka pelatihan barista tersebut, hal itu dapat menciptakan peradaban positif baru pada kehidupan mereka dikemudian hari.
"Orang cenderung memandang sebelah mata pada mereka, padahal jika kita atau pemerintah khususnya, mampu menyediakan ruang yang positif untuk mereka berkarya. Mereka berpeluang besar untuk mengharumkan bangsa dan negara ini," ujarnya di kolong jembatan Tebet - Jaksel, Jum'at (13/7).
Baca juga :
https://www.radarnusantara.com/2019/07/wakili-pemuda-milenial-ketua-pp-korpma.html
Relawan lainnnya, DPP Wiramuda Nusantara, melalui Ketua Bidang Ekonomi Kreatif menyampaikan maksud kedatangannya pada kegiatan tersebut, ingin lebih dekat dengan mereka yang mencari kehidupan dijalanan, mereka juga adalah anak bangsa tentunya hak-hak mereka harus ditunaikan.
"Oleh karenanya itu, kami ingin mengambil peran positif, dimana Wiramuda Nusantara bisa menjadi wadah dimana setiap pemuda bisa berkarya dan berkonstribusi untuk bangsa dan negara tanpa melihat latar belakangnya," tegasnya.
Pelatih barista yang akrab disapa Bo'im juga berharap agar agenda tersebut tidak berhenti sampai disini saja, "teman-teman yang mengikuti pelatihan bisa sampai makhir dan tentunya kegiatan ini harus tetap berlanjut sehingga benar-benar ada hasilnya,"
Disamping itu, Pembina sekaligus Founder Tasawuf Underground Ust. Halim Ambiya mengapresiasi kegiatan pelatihan barista.
"Kegiatan ini bukan pertama kali dan kita mengapresiasi kemauan para mahasiswa ataupun pemuda yang hari ini telah dengan sukarela turun langsung untuk memberi pelatihan kepada kita semua. Tasawuf Underground senantiasa menerima siapapun yang ingin masuk mengadakan kegiatan-kegiatan positif." Tandasnya Ungkap Ust. Halim. (R. Gobriz).
COMMENTS