MPLS SMPN 1 Parung Bentuk Karakter Siswa sejak Dini

Bogor - Radar Nusantara SMPN 1 Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor ,tanamkan pembentukan karakter siswa sejak dini, yakni pada saat M...

Bogor - Radar Nusantara

SMPN 1 Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor ,tanamkan pembentukan karakter siswa sejak dini, yakni pada saat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah),khusus para peserta didik baru tahun ajaran 2019.Ketua Panitia MPLS SMPN 1 Parung Mursid menjelaskan, kegiatan pengenalan lingkungan sekolah di adakan dua hari ,mulai hari ini, Senin (15/7 /2019) di lanjutkan hari ke tiga demo ekstra kurikuler, paparnya .Hari ini Senin (15 /7 ) para siswa di kenalkan dengan para guru dan pembagian kelas di bantu Osis berkeliling ke setiap ruangan yang ada di SMPN 1 Parung, dalam hal ini mereka juga di ajarkan tata krama atau sopan santun terutama kepada para guru, kakak kelas dan teman - temannya ,kata Mursid. Hal senada juga di sampaikan Sadiah selalu guru BK, memang penanaman karakter berkaitan erat dengan moral dan akhlak siswa ,baik di lingkungan sekolah dan di rumah, imbuh Sadiah. Kepala SMPN 1 Parung ,Iip Arifin, Spd menambahkan, siswa yang berkarakter baik pastinya memilki moral yang tinggi dan secara religi mempunyai iman dan taqwa kepada Allah. Hal inilah yang menjadi tujuan utama pada kegiatan MPLS, siswa yang bermoral pastinya akan menjadi lebih bijak dalam bergaul dan sebagai langkah antisipasi terjadinya tawuran antar pelajar, jelasnya. Sopan santun kepada guru dan teman serta menumbuhkan rasa sosial dan kebersamaan ,merupakan salah satu materi yang di sampaikan pada saat pengenalan lingkungan sekolah, ucap Iip. Lanjutnya, siswa baru tahun 2019 mencapai 390 di bagi dalam 10 rombel (rombongan belajar) anak dari total 560 pendaftar .Alhamdulillah PPDB tahun 2019 sudah terlaksana lancar dan sesuai prosedur, memang kalau bisa dan menjadi bahan pertimbangan Kemendikbud, sekiranya sistem zonasi dan reguler ( termasuk sistem nilai ujian) bisa balance, yakni 50 :50 .Mengingat banyak sekali siswa yang lulusan Sekolah Dasar mempunyai nilai akademik yang tinggi tidak dapat di terima di karenakan tempat tinggalnya tidak termasuk zonasi apalagi jalur prestasi non akademik sangat terbatas dan tidak semua anak memilki talenta tersebut. Semoga saja apa yang menjadi harapan para orang tua ke depannya mengenai sistem zonasi bisa ada evaluasi, mengingat kurangnya sekolah negeri pada setiap kecamatan dan daya tampung dengan jumlah kelulusan dalam tiap tahunnya tidak berimbang, pungkas Iip. (@N)