Oknum Kasi Intel Kejaksaan Negeri Payakumbuh Tidak Tau Sopan Santun Kepada Wartawan dan LSM-BIDIK RI

Payakumbuh-RN Saking semangatnya masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, baik pungli, maupun penyalagunaan kewenangan seorang...

Payakumbuh-RN
Saking semangatnya masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, baik pungli, maupun penyalagunaan kewenangan seorang pejabat yang mencari keuntungan dari masyarakat sehingga menggerogoti masyarakat dengan dalil dan fatwanya peraturan nagari (Pernag) atau turunan dari peraturan bupati.

Presiden Ri Ke 7 Jokowi melahirkan Peraturan Presiden (Perpres) Ri Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas Sapuh Bersih Pungutan Liar (Pungli) hal ini sering dikangkangi oknum – oknum pejabat bejat di kator Desa dan Walinagari dengan modus operandinya Pernag.

Wartawan bersama Directur Pencegahan Korupsi Non Governance Organization BIDIK Ri Gusrizal pada tanggal 16 agustus 2019 mendatangi kantor kejaksaan negeri (Kejari) payakumbuh, inging menyampaikan informasi dugaan pungli yang akan terjadi transaksinya minggu depan.

Infomasi disampaikan masyarakat kepada LSM-BIDIK RI maka diteruskan kekejaksaan negeri hari itu juga, ungkap salah seorang warga yang tak mau namanya disebutkan dalam media ini, bahwa saya akan membayar pendaftaran program tanah sistm lengkap (PTSL) dengan sebesar Rp. 500.000. sampai Rp. 1.000.000. untuk oknum walinagari jasa pengukuran dan biaya operasional.

Tambah Gusrizal (17/09) saat memberikan keteragan pers (red-Bidik Ri) kepada RN tentang kronologis dialaminya yang bersama wartawan pada hari jumat tanggal 16 agustus 2019 sekira pukul 16.30 wib di kejari payakumbuh sudah mengisi buku tamu yang disarankan oleh Satpam.

Setibanya satpam tersebut menyampaikan informasi kunjungan tamu kepada kasi intel Nazif Firdaus kejari payakumbuh, menunggu sebentar pak pak kasi intelnya sedang minum dikantin belakang.

Sudah menunggu sekian jam lamanya Wartawan dan Lsm Bidik Ri belum juga ada ditemui. Tiba – tiba kasi pidsus kejari payakumbuh Satria Lerino bertanya mau menemui siapa pak? Spontan saja Gusrizal menyampaikannya, saya mau memberikan informasi tentang dugaan pungli. Satrai Lerino menyarankan bagusnya dengan kasi intel saja pak penindakannya ada di kasi intel sambil mengakhirinya.

Tidak berapa lama satpam tersebut menyambangi menyampaikan pak kasi intelnya, pak Nazif firdaus sudah pulang pak, kepada Wartawan dan LSM Bidik RI.

Directur Advokasi LBH Peduli Keadilan Nasional Asrul SH mengatakan kepeada RN sikap oknum pejabat kejaksaan negeri payakumbuh yang tidak sejalan memerangi korupsi atau pungli dengan nawacita presiden jokowi sangat bertentangan dengan kebijakan presiden.

Sambung asrul, apalagi kejaksaan negeri instansi pertikal biaya kebutuhannya dan gajinya dari uang rakyat, kenapa harus menghindar dari wartawan dan lsm emangnya kantor kejaksaan pribadi punya. Sambil kesal asrul mengungkapkan lagi saya saja keistana tidak ada seribet ini mau jumpa dengan sekneg maupun menteri semua yang dilewati ekstra ketat hanya saja harus menunjukan identitas dan mengisi buku tamu dan tujuan ini sekelas kasi intel pejabat daerah emangnya apa tingginya dar pejabat yang dipusat tutup.
Tim.