PT KPB MENJARAH TANAH MASYARAKAT TANPA KONVENSASI

Samarinda, RN Rumah milik Kaharuddin  (31 )  warga desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara halaman rumahnya ditumpuki...

Penghinaan Media dan Wartawan Radar Nusantara Oleh Kepala Badan Permusyawarahtan Desa (BPD) Salo Cella

DUGAAN MANIPULASI DATA KELOMPOK TANI MARDIN DARI PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

JALAN POROS SEPERTI INI, SIAPA YANG HARUS DISALAHKAN PEMERINTAH ATAU PERUSAHAAN?

Samarinda, RN

Rumah milik Kaharuddin  (31 )  warga desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara halaman rumahnya ditumpuki tanah galian batu bara (OB )  menjulang hingga sampai atap rumahnya, sedangkan batas tanahnya yang sekitar 4 meter sudah dipenuhi tumpukan tanah galian yang seharusnya tidak melampui ketentuan yang sudah ditentukan oleh pemerintah apa lagi tanah dan bangunan rumah milik Kaharuddin di pinggir jalan  pemerintah.

Apakah ketentuan garis aman 25/50 meter dari AS jalan sudah tidak di berlakukan lagi seperti nampak dalam gambar perilaku sewenang wenang oknum PT KPB sudah meliwati batas manusiawi, apakah ini bentuk penjajahan gaya baru di hari proklamasi yang ke 74 tahun yang sedang kita rayakan baru  ini.

Ketika RN meakukan kunjungan ke lokasi hampir meneteskan air mata apakah isi kemerdekaan dengan tumpukan sangat mejulang membuat  keluarga Kaharuddin jadi was was  hingga mengungsikan keluarganya ke rumah Famili terdekat.

Dia menghawatirkan jika terjadi hujan bongkahan tanah dan batu sebesar meja bisa saja merubuhkan rumahnya setiap saat investasi memang kita harapkan bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD ) retribusi dan lain lain tentu pendapatan tadi kembali ke rakyat tapi yang terjadi di desa Batuah dan menimpa Kaharuddin justeru sebaliknya.

Wahai para Petinggi Negeri dan instansi yang  terkait entaskan rasa takut segelintir rakyatmu yang bernama Kaharuddin dia tidak menuntut ganti rugi yang wah cukup kententuan masing masing saja para penambang tetap kerja sesuai koridornya dan kami masyarakat petani sekitar aktivitas para penambang tetap berdampingan dan tidak dirugikan satu sama lain.

Kalaupun keberadaan rumah dan tanah kami dianggap menggangu aktivitas tambang relokasi kediaman kami tentunya yang layak menurut pantauan RN bukan hanya Kaharuddin masih banyak warga Desa Batuah.Yang bernasib sama dengan Kaharuddin.

Menurut ketua Rukun Tetangga 20 Bagong  yang namanya uang debu dan bising tidak pernah diterima masarakat dilingkungan saya katanya sedangkan ketika RN tanya tentang CSR apa itu katanya setelah dijelaskan tentang bantuan perusahaan dengan masyarakat di desa itu dia tidak tahu sama sekali bapak ke kantor lurah saja tanya langsung tambahnya. 

Jangan memanfaatkan ketidaktahuan dan keluguan masyarakat untung kepentingan perorangan atau corporate para penambang yang berlisensi PKP2B taatilah peraturan pemerintah dan jelas sekali pasal maupun Undang Undang yang termaktub dalam klosul klosul yang ada di MINERBA tentang tatanan menambang dilahan terbuka  (OPEN PIT)……………. NEXT  (JOJO RN )