PT Tasma Puja Digugat

Riau, RN PT Tasma Puja Digugat Ke Pengadilan, Terkait Dugaan  Perambahan Hutan Ribuan  Hektar Tim Hukum  Yayasan Firman Abadi   yang  akti...

Kejati Riau Mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kejaksaan RI Tahun 2023

Kejati Riau Terima Silahturahmi Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru

Terlibat Kasus 1 Kg Sabu dan 1.000 Butir Pil Ektasi,Oknum Sekretaris F-SPTI Kota Pekanbaru Dibekuk Polisi di Hotel Labersa

Riau, RN

PT Tasma Puja Digugat Ke Pengadilan, Terkait Dugaan  Perambahan Hutan Ribuan  Hektar
Tim Hukum  Yayasan Firman Abadi   yang  aktif  dibidang  pelestarian hutan Khususnya di Prop Riau mengajukan  gugutan perdata Legal Standing Kepengadilan Negeri Rengat,terguggat adalah   PT Tasma Puja  lantaran diduga menyulap Hutan  Kawasan Ribuan   Hektar menjadi lahan perkebunan kelapa  sawit di Kecamatan Batang Cendaku  Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau.

 Tergugat  satu adalah  PT Tasma Puja, yang beralamat di Jalan Ayani Nomor 116 Pekanbaru, tergugat  dua Kementerian Lingkungan Hidup RI (Cg)  Dinas Lingkungan Hidup  Prop Riau, tergugat tiga Kementerian Dalam Negeri (Cg) Pemerintah Prop Riau (Cg) Pemerintah  Daerah Kabupaten Indragiri Hulu ( Bupati Indragiri Hulu ),  tergugat  tiga kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan RI yang beralamat di Gedung Manggala Wana Bakti  Blok satu Lantai empat Jln Jenderal  Gotot Subroto Jakarta Pusat

Materi gugatan yang diajukan  Mardun SH.Firdaus S.Ag SH. Dan Mona Putri Relita SH.selaku Tim Hukum Yayasan Firman Abadi ke Pengadilan Negeri Rengat sebagai berikut, Bahwa  diduga kuat Pihak PT Tasma Puja  telah melakukan perambahan Hutan Produksi  yang dapat di Konversi ( HPK   jadi lahan perkebunan kelapa Sawit  seluas lebih kurang (+-  2.550 ) Dua Ribu limaratus Lima Puluh Hektar  diduga berada dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas ( HPT ) dan ( HPK ) Hutan Produksi Konversi.

 Berdasarkan  Peta Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No 173/Kpts-II/1986.tentang penunjukan Areal Hutan di Wilayah Propinsi Riau bahwa lahan yang dijadikan kebun kelapa sawit oleh PT Tasma Puja  adalah kawasan hutan,  penggugat juga meminta kepada hakim yang menyidangkan perkara ini agar tergugat menumbang semua kelapa sawit yang sudah terlanjur ditanam di wilayah kawasan Hutan oleh pihak PT Tasma Puja serta membayar uang paksa 10 Juta Rupiah setiap harinya ke negara,apabila tergugat lalai menjalankan putusan.

Sedangkan  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah mengeluarkan surat keputusan No.903/MENLHK. 17 Desember 2017 Tentang kawasan Hutan Di Propinsi Riau yang mana berdasarkan  peta surat keputusan tersebut lahan yang ditanam kelapa  sawit oleh pihak PT Tasma Puja statusnya diduga masih tetap kawasan Hutan, pada tahun 2005 kawasan tersebut diduga  sudah di jadikan kebun Sawit oleh Pihak PT Tasma Puja,sedangkan pihak PT Tasma Puja 16 Februari 2015 baru mengajukan Izin Permohonan ( Rekomendasi ) Kepada Gubernur Riau Cg Pelayanan Perizinan Terpadu ( BPPT), No 032/TP-KP.II.2015-tentang Izin pelepasan kawasan Hutan untuk di jadikan lahan perkebunan sawit.

Sedangkan Pihak yang diberikan wewenang oleh Negara untuk menerbitkan Perizinan pelepasan kawasan Hutan  untuk dijadikan lahan perkebun kelapa Sawit adalah  Menteri Kehutanan RI.diduga Pihak PT Tasma Puja tak memiliki izin pelapasan Hutan, hanya  kantongi surat Rekomendasi  perizinan pelepasan Kawasan Hutan dari Prop Riau,  Ternyata d kawasan Hutan sudah di jadikannya perkebunan  kelapa Sawit secara melawan Hukum, patut diduga ada oknum yang pura-pura tidak tau dan menerima upeti dari pihak perusahan sehingga Negara diduga  rugi Miliyaran Rupiah.

Eva Nora SH.MH selaku Kuasa Hukum PT Tasma Puja  saat dikonfirmasi  melalui pesan singkat ( 26-8-19 ) ini penjelasannya,  sepengetahuan saya secara yuridis administrasi klean saya ( PT Tasma Puja Red) sudah memenuhi apa yang di persyratan oleh peraturan dan undang-undang, karena sudah diajukan Gugatan kepegadilan ,tentunya kita menunggu di gelarnya persidangan sampai tahap pembuktian dan putusan, terimakasih telah konfirmasi  kepada saya tutupnya.

Sementara itu  Direktur PT Tasma Puja Ketut Sukarwa ketika  dikanfirmasi  ( 25-8-19) melalui pesan singkat ke WA nya,  terkait Gugatan Tim Hukum Yayasan Primrer Abadi tentang dugaan alih Pungsi  Hutan Produksi Konversi ( HPK ) dan Hutan Produksi  terbatas yang diduga  dijadikan Pihak PT Tasma Puja lahan perkebunan kelapa sawit, sampai berita ini dilansir belum ada jawabannya ,  dihubunggi  melalui Ponselnya No 08127562XXXX aktif,namun yang bersangkutan terkesan menutup diri dari  Awak Media, sedangkan pihak kementerian kehutan dan lingkunga Hidup  dihubungi   melalui pesan singkat terkait hal tersebut belum ada jawaban.(  Tim RN )