IWO Karawang Kecam Keras Tindakan Kekerasan Terhadap Wartawan Saat Meliput Demo Mahasiswa Di Jakarta Makasar Dan Palu

Karawang-RN Dugaan tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis terjadi saat demo mahasiswa di Jakarta beberapa hari lalu. ...

Kunjungan Monotoring Dan Evaluasi Dari Insfektur Wilayah II Di Lapas Karawang

Kunjungan Monotoring Dan Evaluasi Dari Insfektur Wilayah II Di Lapas Karawang

Kasus Dugaan Judi Online Yang Melibatkan Oknum Pejabat Tinggi di Karawang, Ditangani Bareskrim Polri

Karawang-RN

Dugaan tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis terjadi saat demo mahasiswa di Jakarta beberapa hari lalu.

Menurut Wakil Ketua IWO Kabupaten Karawang Yusri Amarahman, banyak aparat diduga melakukan tindak kekerasan.

“Bahkan ada yang berani menghalangi kerja jurnalis dengan cara menghapus rekaman yang dimiliki oleh para wartawan,” ungkap pria yang biasa disapa Uya ini.

Selain di Jakarta, katanya, dugaan tindakan kekerasan terhadap Jurnalis saat meliput demo juga terjadi di beberapa kota lain di Indonesia.

“Di antaranya terjadi di Makassar, Palu, dan kota lain,” ujarnya.

Atas hal itu, pihaknya dari Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Karawang mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oknum aparat Kepolisian tersebut.

“Menurut pandangan kami, tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap Jurnalis oleh oknum aparat adalah bentuk tindakan pidana,” terangnya.

Pihaknya meminta Kapolri mengusut tuntas kasus ini hingga pelakunya bisa dihukum dengan adil.

“Jurnalis bertugas di lapangan itu dilindungi  Undang-undang,” jelasnya.

Menurut Uya, jurnalis memiliki hak untuk mencari, menerima, mengelola, dan menyampaikan informasi sebagaimana dijamin secara tegas dalam Pasal 4 ayat (3) UU RI No 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Aksi intimidasi dan kekerasan sudah melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers,” ujarnya.

Dalam UU itu disebutkan,  setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi kerja pers, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda sebanyak Rp 500 juta.

“Untuk itu, sebagai bentuk protes, kami dari IWO Karawang akan menggelar aksi damai pada Minggu-Senin, 29-30 September 2019, pukul 13.00-15 00 WIB, di Taman I LOVE KARAWANG,”kata pria yang menjadi koordinator aksi ini.

Ia memperkirakan massa yang akan mengikuti aksi ini sebanyak 40 (empatpuluh) orang, dengan kegiatan berupa orasi, teatrikal.

“Penyerahan bunga kepada polwan, dan sebagainya,”Pungkasnya

(*sep)