Wartawan Belitung Aksi damai Di Polres Belitung

Belitung, RN Puluhan wartawan yang tergabung di berbagai Media Cetak,Online dan TV di belitung melaksanakan aksi damai di Polres belitung...

Belitung, RN

Puluhan wartawan yang tergabung di berbagai Media Cetak,Online dan TV di belitung melaksanakan aksi damai di Polres belitung pada selasa (01/10/2019) pukul 11.30 wib.

Aksi damai puluhan wartawan ini langsung di terima Kapolres Belitung AKBP Yudis Wibisana S.Ik. bersama anggota di dalam ruangan tribrata Pokres Belitung.

Tuntutan dari awak media adalah menuntut kejadian sesama jurnalis yang terjadi di beberapa wilayah di indonesia yang terjadi demo mahasiswa menuntut UU kUHP,UU KPK,

Kapolres Belitung memberikan apresiasi kepada wartawan yang tergabung di Perwabel dan Pokja belitung mengatakan bahwa " semenjak saya menjabat 2 tahun jadi kapolres momen untuk berkumpul bersama dengan para pewarta baru hari ini bisa terwujud.

Dalam pertemuan ini para jurnalis yang tergabung di 2 organisasi Perwabel dan Pokja mengajukan 4 Butir tuntutan kepada Kapolres :

1.Nenolak Kekerasan dan Intimidasi terhadap para jurnalis.

2.Menuntut kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan dan intimidasi terhadap rekan sesama jurnalis yang terjadi di berbagai daerah ketika menjalankan tugas.

3.Menolak pengesahan KUHP yang kontroversial karena dinilai menghalangi tugas jurnalistik sesuai dengan undang-undang.

4.Meminta kapolres belitung menyampaikan tuntutan ini ke DPR/ MPR RI/ Kapolri dan Presiden Republik Indonesia.

menurut kordinator lapangan (Korlap) Apriliansyah aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas sesama insan wartawan.

“Kami insan pers Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan, menolak segala tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap para jurnalis ketika menjalankan tugas.

sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers pasal 8 menyebutkan, dalam menjalankan tugasnya profesi jurnalis mendapatkan perlindungan hukum,” tegas Afril.

Ditempat yang sama Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana merespon baik aksi tersebut.

“Kami dari Polres Belitung mewakili Kepolisian yang ada di Pulau Belitung. Jadi Kepolisan Pulau Belitung ada dua, Belitung maupun Belitung Timur. Karena rekan-rekan (Awak media) memilih yang ada di Belitung kami siap mewakili dari Kepolisian,” ucap Yudhis.

Kapolres menanggapi, insiden kekerasan yang terjadi terhadap pers itu mungkin di tempat lain yang kebetulan menimpa teman-teman satu profesi yaitu jurnalis.

“Jadi pada intinya kami akan akomodir tuntutan teman-teman yang di sampaikan secara berjenjang, karena di kepolisian ini mengenal adanya hirarki kesatuan yang ada, dari Polres mungkin ke tingkat Polda, lalu di buat laporan oleh intelejen sampai ke tingkat lebih tinggi lagi,” paparnya.

yudhis juga menyampaikan, wajar kegiatan aksi solidaritas itu di lakukan, agar tidak terjadi hal yang serupa di Belitung.

Sedangkan menurut Kapolres, hal yang harus di lakukan saat peliputan adalah menjaga diri sendiri, apabila sedang melakukan peliputan dalam situasi rusuh atau sedang panas.“Jangan sampai keseriusan mengambil gambar, mengambil berita hingga lupa akan keselamatan diri. Jadi yang paling utama bisa menjaga keselamatan diri sendiri,” katanya.

Aksi solidaritas tersebut di tutup dengan makan siang dan penyerahan tuntutan yang tertuang dalam kertas dan di tanda tangani para jurnalis yang hadir.

(Andi.M)