Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM Membuka Acara Kenduri Bonorowo di Telaga Buret

Tulungagung, RN Kenduri Bonorowo Kirab Bendera Sang Saka Merah Putih Tahun 2016 yang dilaksanakan di Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campu...

Dugaan mal Administrasi Pada Hibah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Tulungagung

Penyebab Ambrolnya Bendung Garon, Kesalahan Perencanaan atau Kwalitas Pekerjaan yang Buruk?

Rapat Rutinan Asosiasi Kepala Desa Tulungagung, Tampung Aspirasi Korcam dan Solidkan Pengurus.

Tulungagung, RN
Kenduri Bonorowo Kirab Bendera Sang Saka Merah Putih Tahun 2016 yang dilaksanakan di Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Jum'at (22/11/2019)

Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan para seniman dan pelaku ekonomi kreatif sebagai ajang kreativitas bagi pelaku seni, penggiat budaya, tradisi, dan sejarah, ekonomi kreatif sekaligus memberikan pendidikan dan hiburan kepada masyarakat di sekitar Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat. Dan dengan dipilihnya Telaga Buret ini dikarenakan kondisi alamnya yang masih bagus dan juga pernah meraih Kalpataru oleh Presiden.

Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa "Kenduri Bonorowo Kirab Bendera Sang Saka Merah Putih Tahun 2019" dimaksudkan untuk senantiasa menjalin persatuan dan kesatuan lintas umat, lintas agama, lintas aliran kepercayaan, adat tradisi, lintas komunitas, pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Tulungagung dengan tema "Sajiwo, Titi Wanci Nyawiji." Selain itu, juga sebagai ajang kreativitas bagi pelaku seni, penggiat budaya, tradisi, dan sejarah, ekonomi kreatif sekaligus memberikan pendidikan dan hiburan kepada masyarakat di sekitar Telaga Buret, "ungkapnya

Karenanya sinergitas antara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa beserta masyarakat saya harapkan semakin baik berjalan bersama menggali kembali, menghidupkan tradisi, budaya dan kesenian yang dulu pernah hidup dan berkembang di sini agar semakin memperkaya khasanah budaya Kabupaten Tulungagung. Selain itu, seni dan budaya merupakan alat pemersatu yang efektif, yang bisa mengatasi segala paham perbedaan baik suku, ras, agama, usia, strata sosial maupun profesi masyarakat, yang selanjutnya akan tercipta pula Tulungagung yang "Ayem Tentrem Mulya lan Tinoto," tuturnya

Sebagaimana diamanatkan Undang- Undang Dasar 1945, Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradapan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Pasal tersebut jelas menginsyaratkan bahwa kebudayaan merupakan aspek yang sangat dan mendasar dalam negara kita.

Pemerintah Pusat telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan.

Sebagai tindak lanjut dari  undang-undang tersebut, Pemerintah Kabupaten Tulungagung pada tahun 2018 telah menerbitkan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), sebagai arah pemajuan kebudayaan di Kabupaten Tulungagung.

Selanjutnya, guna menaungi kelembagaan adat yang ada di desa-desa Pemerintah Kabupaten Tulungagung juga telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2019 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD).

Acara dilanjutkan dengan penampilan dari para seniman dan tari-tarian. Seniman yang hadir dari dalam kota dan luar kota (Bali, Jogjakarta dan lain-lain), "imbuhnya.

(prtm/rhdn)