SAMPIT -RN Aldino Akbar Maulana pegawai Bank Mandiri akhirnya dieksekusi Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur yang merupakan terpidana kasus...
SAMPIT -RN
Aldino Akbar Maulana pegawai Bank Mandiri akhirnya dieksekusi Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur yang merupakan terpidana kasus Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan langsung dijebloskan ke Lapas Kelas IIB Sampit.
"Setelah kita panggil terpidana datang dan setelah dicek kesehatannya langsung kami eksekusi," kata Kajari Kotim Hartono melalui Kasi Pidana Umum, Lutvi Tri Cahyanto, Kamis, 21 November 2019.
Aldino Akbar Maulana sebelumnya merupakan petugas TSC pada Bank Mandiri Sampit, Kabupaten Kotim. Ia didakwa JPU Kejari Kotim telah merugikan korban Ramlin Mashur, Direktur Utama PT Sinar Bintang Mentaya sebesar Rp10 miliar dalam pembelian 1.000 KL solar.
Sebelumnya ditingkat pengadilan pertama Aldino divonis bebas. Sedangkan dalam putusan kasasi ini Hakim Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman kepada Aldino pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp 5 miliar subsider 6 bulan kurungan penjara.
Putusan ini akibat dari jaksa mengajukan upaya hukum kasasi hingga Aldino dinyatakan bersalah.
Sementara rekannya Ashadi sebelumnya bertugas di TSC pada Bank Mandiri Banjarmasin yang juga terdakwa dalam kasus ini masih menunggu putusan kasasi yang hingga kini belum turun.
Pasalnya sebelumnya dari sejumlah terdakwa hanya Aldino dan Ashadi yang divonis bebas. Aldino dalam kasus itu adalah orang yang membuat draf SKBDN.
Sementara itu, Ashadi orang yang diduga mengubah draf SKBDN. Perkara itu juga menyeret mantan anggota DPR RI Nizar Dahlan, Hasbullah alias Tomy, Direktur PT Sagati Mitra Sulosindo (SMS) Agus Sutedja Affandi, dan Direktur PT Surya Sena Sejahtera (SSS) Lukman Amirudin. Mereka sudah terlebih dahulu divonis penjara.
Diketahaui kasus ini berawal pada Januari 2014, saat Ramlin bekerja sama dengan Lukman Amirudin untuk bisnis BBM. Lantaran tidak punya modal, Lukman lalu menggandeng perusahaan milik Agus Sutedja.
Agus Sutedja ternyata tidak punya modal. Dia lantas meminjam dana ke Bank Syariah Mandiri sebagai talangan. Lalu disepakati pembayaran melalui sistem SKBDN.
Bermodalkan dokumen itu, Agus Sutedja mendapatkan dana talangan. Setelah cair, terungkap bank dapat keuntungan Rp 200 juta dari bunga pinjaman itu. Untuk menjamin keamanan, pembayaran dilakukan setelah barang diterima.
Belakangan, Lukman Amirudin tidak dapat memenuhi permintaan, lantaran ia beralasan BBM yang dipesannya melalui Nizar Dahlan tidak sampai kepadanya dengan berbagai alasan melalui perantara Tomy yang mengaku anak seorang jenderal dan belakangan diketahui hanyalah seorang satpam.
Di luar dugaan korban, pihak Bank Mandiri malah melakukan pencairan dan secara sepihak memberikan talangan ke Bank Syariah Mandiri.
Disela-sela pemeriksaan dan mendampingi Aldino Legal Bank Mandiri saat dimintai keterangannya oleh awak media , dia tidak memberikan keterangannya terkait tersangka Aldino Kasus SKBDN Mandiri.
"Jangan dengan kami , nanti ada yang lain," pungkasnya.
(Joe).
Aldino Akbar Maulana pegawai Bank Mandiri akhirnya dieksekusi Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur yang merupakan terpidana kasus Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan langsung dijebloskan ke Lapas Kelas IIB Sampit.
"Setelah kita panggil terpidana datang dan setelah dicek kesehatannya langsung kami eksekusi," kata Kajari Kotim Hartono melalui Kasi Pidana Umum, Lutvi Tri Cahyanto, Kamis, 21 November 2019.Aldino Akbar Maulana sebelumnya merupakan petugas TSC pada Bank Mandiri Sampit, Kabupaten Kotim. Ia didakwa JPU Kejari Kotim telah merugikan korban Ramlin Mashur, Direktur Utama PT Sinar Bintang Mentaya sebesar Rp10 miliar dalam pembelian 1.000 KL solar.
Sebelumnya ditingkat pengadilan pertama Aldino divonis bebas. Sedangkan dalam putusan kasasi ini Hakim Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman kepada Aldino pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp 5 miliar subsider 6 bulan kurungan penjara.
Putusan ini akibat dari jaksa mengajukan upaya hukum kasasi hingga Aldino dinyatakan bersalah.
Sementara rekannya Ashadi sebelumnya bertugas di TSC pada Bank Mandiri Banjarmasin yang juga terdakwa dalam kasus ini masih menunggu putusan kasasi yang hingga kini belum turun.
Pasalnya sebelumnya dari sejumlah terdakwa hanya Aldino dan Ashadi yang divonis bebas. Aldino dalam kasus itu adalah orang yang membuat draf SKBDN.
Sementara itu, Ashadi orang yang diduga mengubah draf SKBDN. Perkara itu juga menyeret mantan anggota DPR RI Nizar Dahlan, Hasbullah alias Tomy, Direktur PT Sagati Mitra Sulosindo (SMS) Agus Sutedja Affandi, dan Direktur PT Surya Sena Sejahtera (SSS) Lukman Amirudin. Mereka sudah terlebih dahulu divonis penjara.
Diketahaui kasus ini berawal pada Januari 2014, saat Ramlin bekerja sama dengan Lukman Amirudin untuk bisnis BBM. Lantaran tidak punya modal, Lukman lalu menggandeng perusahaan milik Agus Sutedja.
Agus Sutedja ternyata tidak punya modal. Dia lantas meminjam dana ke Bank Syariah Mandiri sebagai talangan. Lalu disepakati pembayaran melalui sistem SKBDN.
Bermodalkan dokumen itu, Agus Sutedja mendapatkan dana talangan. Setelah cair, terungkap bank dapat keuntungan Rp 200 juta dari bunga pinjaman itu. Untuk menjamin keamanan, pembayaran dilakukan setelah barang diterima.
Belakangan, Lukman Amirudin tidak dapat memenuhi permintaan, lantaran ia beralasan BBM yang dipesannya melalui Nizar Dahlan tidak sampai kepadanya dengan berbagai alasan melalui perantara Tomy yang mengaku anak seorang jenderal dan belakangan diketahui hanyalah seorang satpam.
Di luar dugaan korban, pihak Bank Mandiri malah melakukan pencairan dan secara sepihak memberikan talangan ke Bank Syariah Mandiri.
Disela-sela pemeriksaan dan mendampingi Aldino Legal Bank Mandiri saat dimintai keterangannya oleh awak media , dia tidak memberikan keterangannya terkait tersangka Aldino Kasus SKBDN Mandiri.
"Jangan dengan kami , nanti ada yang lain," pungkasnya.
(Joe).
COMMENTS