Pekanbaru Riau, RN Selama 73 tahun pengabdian Korps Polisi Militer Angkatan Udara memberikan kontribusi nyata, demi tegaknya ketertiban huk...
Pekanbaru Riau, RN
Selama 73 tahun pengabdian Korps Polisi Militer Angkatan Udara memberikan kontribusi nyata, demi tegaknya ketertiban hukum, tata tertib, dan disiplin yang berlaku bagi personel TNI Angkatan Udara.
tanpa peran Polisi Militer Angkatan Udara, tentunya kita juga tidak bisa tenang meninggalkan pangkalan dan Alutsista kita.
Keberadaan dan peran aktif yang kalian berikan tanpa mengenal lelah dan mengenal waktu, hingga kita bisa lebih tenang, karena kita yakin pengamanan semua aset yang kita miliki, sudah dilakukan oleh para prajurit Polisi Militer Angkatan Udara yang profesional di bidangnya.
Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna,S.E.,M.M.,mewakili Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka,S.T.,M.M ketika melaksanakan upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Polisi Militer Angkatan Udara ke 73 di Lapangan Satpomau Lanud RSN, Jumat (1/11/19).
"Untuk itu, saya sangat berterima kasih dan merasa bangga kepada seluruh prajurit Polisi Militer Angkatan Udara, dan saya meminta agar kalian dapat terus memotivasi diri dalam melanjutkan pengabdian tugas yang selama ini telah kalian laksanakan",ungkap Kasau.
Selanjutnya Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, sebagai aparat penegakan hukum di lingkungan TNI Angkatan Udara, para prajurit Polisi Militer, baik Perwira, Bintara, maupun Tamtama, harus professional,selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan,setiap prajurit Polisi Militer harus memahami dan kemudian mampu mengimplementasikan peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya.
"Sebagai bagian integral dari TNI Angkatan Udara, Polisi Militer harus memahami ancaman yang kita hadapi kedepannya, tidak akan menjadi lebih mudah, namun semakin komplek dan unpredictable. harus kita lebih waspadai,sifat ancaman tidak hanya datang dari state actor saja, namun bisa dari non-state actor, penggunaan proxy, dan bentuk ancaman hybrid lainnya.
Sebagai salah satu contoh ancaman nyata yang kita hadapi misalnya,pelanggaran wilayah udara nasional Indonesia. Meskipun sebagian pihak, hal
ini dianggap sebatas pelanggaran administrasi, namun sebagai prajurit pengawal dirgantara, kita tidak bisa menganggap sepele hal- hal seperti ini",kata Kasau.
Marsekal TNI Yuyu Sutisna menambahkan, berbagai kesempatan,TNI Angkatan Udara telah memperjuangkan Rancangan Undang undang Pengelolaan Ruang Udara Nasional (RUUPRUN),salah satu poin penting, adalah, kewenangan TNI Angkatan Udara sebagai penyelidik dan/atau penyidik pro justicia dalam tindak pidana penerbangan yang beraspek atau berdampak terhadap pertahanan negara, termasuk di dalamnya pelanggaran wilayah kedaulatan.
Sehubungan hal tersebut, saya perlu mengingatkan secara khusus kepada Polisi Militer Angkatan Udara agar menyiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga prosedur penanganan permasalahan pelanggaran wilayah udara dapat dipahami dan dikuasai dengan baik oleh personel Polisi Militer
Angkatan Udara. Kembangkanlah sikap mental yang mampu beradaptasi dan berinovasi, sehingga Polisi Militer Angkatan Udara, senantiasa siap menghadapi berbagai persoalan di bidang hukum yang semakin berkembang di masa depan.
Upacara HUT POMAU ke 73 kali ini dihadiri Kadislog Kolonel Tek Dwi Wihananto,S.E.,Kadispers Kolonel Pnb Dedy Supriyanto,S.E, Komandan Satpom Letkol Pom I Nyoman Swardita,S.H.,M.I.,Pol., Danskatek Letkol Tek Triyanto Sandy, Kaintel Letkol Sus Ali Isnen Pasaribu, Karumkit dr.Sukitman Mayor Kes dr.Agus Sukamto, Wadan Yonko 462 Paskhas Mayor Pas Dendra Istiana Dharma dan para pejabat lainya, sedangkan dari peserta upacara, pasukan dari Satpomau, Malanud, Skatek 045, gabungan Skadud 12,16, Yonko 462 Paskhas dan Pasukan Brigan.
Setelah upacara selesai acara dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan kepada Prajurit yang Berprestasi,Prada Abi Sajali, kemudian acara ditutup dengan berfoto bersama dan ramah tamah.semua kegiatan berjalan dengan lancar .
( Kumbang)
Selama 73 tahun pengabdian Korps Polisi Militer Angkatan Udara memberikan kontribusi nyata, demi tegaknya ketertiban hukum, tata tertib, dan disiplin yang berlaku bagi personel TNI Angkatan Udara.
tanpa peran Polisi Militer Angkatan Udara, tentunya kita juga tidak bisa tenang meninggalkan pangkalan dan Alutsista kita.
Keberadaan dan peran aktif yang kalian berikan tanpa mengenal lelah dan mengenal waktu, hingga kita bisa lebih tenang, karena kita yakin pengamanan semua aset yang kita miliki, sudah dilakukan oleh para prajurit Polisi Militer Angkatan Udara yang profesional di bidangnya.
Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna,S.E.,M.M.,mewakili Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka,S.T.,M.M ketika melaksanakan upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Polisi Militer Angkatan Udara ke 73 di Lapangan Satpomau Lanud RSN, Jumat (1/11/19).
"Untuk itu, saya sangat berterima kasih dan merasa bangga kepada seluruh prajurit Polisi Militer Angkatan Udara, dan saya meminta agar kalian dapat terus memotivasi diri dalam melanjutkan pengabdian tugas yang selama ini telah kalian laksanakan",ungkap Kasau.
Selanjutnya Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, sebagai aparat penegakan hukum di lingkungan TNI Angkatan Udara, para prajurit Polisi Militer, baik Perwira, Bintara, maupun Tamtama, harus professional,selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan,setiap prajurit Polisi Militer harus memahami dan kemudian mampu mengimplementasikan peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya.
"Sebagai bagian integral dari TNI Angkatan Udara, Polisi Militer harus memahami ancaman yang kita hadapi kedepannya, tidak akan menjadi lebih mudah, namun semakin komplek dan unpredictable. harus kita lebih waspadai,sifat ancaman tidak hanya datang dari state actor saja, namun bisa dari non-state actor, penggunaan proxy, dan bentuk ancaman hybrid lainnya.
Sebagai salah satu contoh ancaman nyata yang kita hadapi misalnya,pelanggaran wilayah udara nasional Indonesia. Meskipun sebagian pihak, hal
ini dianggap sebatas pelanggaran administrasi, namun sebagai prajurit pengawal dirgantara, kita tidak bisa menganggap sepele hal- hal seperti ini",kata Kasau.
Marsekal TNI Yuyu Sutisna menambahkan, berbagai kesempatan,TNI Angkatan Udara telah memperjuangkan Rancangan Undang undang Pengelolaan Ruang Udara Nasional (RUUPRUN),salah satu poin penting, adalah, kewenangan TNI Angkatan Udara sebagai penyelidik dan/atau penyidik pro justicia dalam tindak pidana penerbangan yang beraspek atau berdampak terhadap pertahanan negara, termasuk di dalamnya pelanggaran wilayah kedaulatan.
Sehubungan hal tersebut, saya perlu mengingatkan secara khusus kepada Polisi Militer Angkatan Udara agar menyiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga prosedur penanganan permasalahan pelanggaran wilayah udara dapat dipahami dan dikuasai dengan baik oleh personel Polisi Militer
Angkatan Udara. Kembangkanlah sikap mental yang mampu beradaptasi dan berinovasi, sehingga Polisi Militer Angkatan Udara, senantiasa siap menghadapi berbagai persoalan di bidang hukum yang semakin berkembang di masa depan.
Upacara HUT POMAU ke 73 kali ini dihadiri Kadislog Kolonel Tek Dwi Wihananto,S.E.,Kadispers Kolonel Pnb Dedy Supriyanto,S.E, Komandan Satpom Letkol Pom I Nyoman Swardita,S.H.,M.I.,Pol., Danskatek Letkol Tek Triyanto Sandy, Kaintel Letkol Sus Ali Isnen Pasaribu, Karumkit dr.Sukitman Mayor Kes dr.Agus Sukamto, Wadan Yonko 462 Paskhas Mayor Pas Dendra Istiana Dharma dan para pejabat lainya, sedangkan dari peserta upacara, pasukan dari Satpomau, Malanud, Skatek 045, gabungan Skadud 12,16, Yonko 462 Paskhas dan Pasukan Brigan.
Setelah upacara selesai acara dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan kepada Prajurit yang Berprestasi,Prada Abi Sajali, kemudian acara ditutup dengan berfoto bersama dan ramah tamah.semua kegiatan berjalan dengan lancar .
( Kumbang)
COMMENTS