Pontianak (Kalbar), RN Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024, bersama Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan serta Kementerian Desa, PD...
Pontianak (Kalbar), RN
Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024, bersama Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan serta Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, melakukan kunjungan kerja (Kungker) ke wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (21/11/2019).
"Kunjungan kerja yang dilakukan ini agar kita mengetahui langsung persoalan yang terjadi di Kalbar,"kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H.Syarif Abdullah Alkadrie,SH,MH, usai melakukan pertemuan dengan pihak terkait di Kabupaten Kubu Raya.
Menurut Alkadrie, ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian khusus di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Sebagai Kabupaten yang baru berdiri 12 tahun, memang butuh dorongan dan dukungan dari semua pihak untuk percepatan segara sarana dan prasarana. Apalagi Kabupaten Kubu Raya merupakan Kabupaten tetangga dari Ibu Kota Provinsi.
"Sanitasi seperti MCK dan air bersih, serta insfratrukturnya. Kalau kita lihat dari sekian jumlah penduduk, sampai saat ini belum mencapai 20 persen yang menikmati air bersih,"terang Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Selain itu, kunjungan 13 Anggota Komisi V bersama beberapa Kementerian bukan hanya melakukan pertemuan dengan Pemerintah Daerah di Kantor Bupati Kubu Raya, tetapi juga melakukan pertemuan di Kantor Bandara Udara Internasional Kubu Raya. Dalam pertemuan tersebut, Anggota DPR RI tersebut ingin mengetahui perkembangan dan persoalan yang terjadi di Bandara itu.
Menurut pihak Angkasa Pura, Director Of Finance PT.Angkasa Pura II, Bayu Rafi Sukmawan. Ada beberapa pekerjaan proyek yang saat ini sedang dilakukan di Bandara, diantaranya pekerjaan Runway dan drainase serta pekerjaan bundaran sebelum pintu masuk Bandara.
"Layout pekerjaan saluran dan perpanjangan Runway Bandara Supadio Pontianak, dimana kendala pekerjaan yang sedikit sulit karena fostur permukaan tanah gambut, sehingga pekerjaan tidak bisa dilakukan secepatnya,"jelas Bayu.
Sedangkan untuk perkembangan penumpang, PT.Angkasa Pura II, menilai bahwa saat ini terjadi penurunan. Berdasarkan penjelasan Director Of Finance, penurunan jumlah penumpang tercatat mencapai 20 - 30 persen. Bayu Rafi Sukmawan, menyampaikan penurunan tersebut dipengaruhi oleh harga tiket yang mahal dan para calon penumpang beralih transportasi.
"Penurunan penumpang dan harga tiket, berimpeks pada pendapatan. Dan itu terjadi semua Bandara,"terangnya.
Sementara itu, H. Muda Mahendrawan, S.H, Bupati Kubu Raya, berharap kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komisi V DPR RI dan beberapa Kementerian ini tidak hanya seremonial saja. Tetapi ada tindak lanjut yang dilakukan terutama oleh DPR RI dan Pemerintah Pusat untuk pengembangan dan kemajuan Wilayah Kabupaten Kubu Raya.
"Kami mengharapkan hasil kunjungan kerja yang dilakukan dari pusat ini ada tindaklanjutnya, tidak hanya sekedar-sekedarnya,"kata Muda Mahendrawan.
Usai melakukan pertemuan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyerahkan dokumen profosal rencana kegiatan dari Pemda Kubu Raya kepada masing Dirjen yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Adrian.
Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024, bersama Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan serta Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, melakukan kunjungan kerja (Kungker) ke wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (21/11/2019).
"Kunjungan kerja yang dilakukan ini agar kita mengetahui langsung persoalan yang terjadi di Kalbar,"kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H.Syarif Abdullah Alkadrie,SH,MH, usai melakukan pertemuan dengan pihak terkait di Kabupaten Kubu Raya.
Menurut Alkadrie, ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian khusus di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Sebagai Kabupaten yang baru berdiri 12 tahun, memang butuh dorongan dan dukungan dari semua pihak untuk percepatan segara sarana dan prasarana. Apalagi Kabupaten Kubu Raya merupakan Kabupaten tetangga dari Ibu Kota Provinsi.
"Sanitasi seperti MCK dan air bersih, serta insfratrukturnya. Kalau kita lihat dari sekian jumlah penduduk, sampai saat ini belum mencapai 20 persen yang menikmati air bersih,"terang Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Selain itu, kunjungan 13 Anggota Komisi V bersama beberapa Kementerian bukan hanya melakukan pertemuan dengan Pemerintah Daerah di Kantor Bupati Kubu Raya, tetapi juga melakukan pertemuan di Kantor Bandara Udara Internasional Kubu Raya. Dalam pertemuan tersebut, Anggota DPR RI tersebut ingin mengetahui perkembangan dan persoalan yang terjadi di Bandara itu.
Menurut pihak Angkasa Pura, Director Of Finance PT.Angkasa Pura II, Bayu Rafi Sukmawan. Ada beberapa pekerjaan proyek yang saat ini sedang dilakukan di Bandara, diantaranya pekerjaan Runway dan drainase serta pekerjaan bundaran sebelum pintu masuk Bandara.
"Layout pekerjaan saluran dan perpanjangan Runway Bandara Supadio Pontianak, dimana kendala pekerjaan yang sedikit sulit karena fostur permukaan tanah gambut, sehingga pekerjaan tidak bisa dilakukan secepatnya,"jelas Bayu.
Sedangkan untuk perkembangan penumpang, PT.Angkasa Pura II, menilai bahwa saat ini terjadi penurunan. Berdasarkan penjelasan Director Of Finance, penurunan jumlah penumpang tercatat mencapai 20 - 30 persen. Bayu Rafi Sukmawan, menyampaikan penurunan tersebut dipengaruhi oleh harga tiket yang mahal dan para calon penumpang beralih transportasi.
"Penurunan penumpang dan harga tiket, berimpeks pada pendapatan. Dan itu terjadi semua Bandara,"terangnya.
Sementara itu, H. Muda Mahendrawan, S.H, Bupati Kubu Raya, berharap kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komisi V DPR RI dan beberapa Kementerian ini tidak hanya seremonial saja. Tetapi ada tindak lanjut yang dilakukan terutama oleh DPR RI dan Pemerintah Pusat untuk pengembangan dan kemajuan Wilayah Kabupaten Kubu Raya.
"Kami mengharapkan hasil kunjungan kerja yang dilakukan dari pusat ini ada tindaklanjutnya, tidak hanya sekedar-sekedarnya,"kata Muda Mahendrawan.
Usai melakukan pertemuan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyerahkan dokumen profosal rencana kegiatan dari Pemda Kubu Raya kepada masing Dirjen yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Adrian.
COMMENTS