Sopir Bus School Karyawan PT BSI Bawa Kabur Gadis di Bawah Umur

Banyuwangi,RN Tri Widodo alias  Catur (38 ) kelahiran Semarang warga Dusun Ampelgading kecamatan Licin Banyuwangi  bekerja sebag...

Awaaasss.. ! Beberapa Warga Cemaskan Adanya Tiang Listrik Doyong Diduga Aliran Ke PT BSi

Pengerjaan Jembatan Datuk Suman Mendapat Bantuan Alat Berat Dari Dinas Pengairan

Optimalkan Pelayanan Desa Gambiran Melaksanakan Penjaringan Perangkat

Banyuwangi,RN

Tri Widodo alias  Catur (38 ) kelahiran Semarang warga Dusun Ampelgading kecamatan Licin Banyuwangi  bekerja sebagai  karyawan sopir bus school perusahaan tambang emas Tumpang Pitu PT BSI .diduga menjadi tersangka setelah kelakuan bejatnya membawa kabur  gadis dibawah umur yang masih duduk di bangku sekolah SMN 1 Pesanggaran  inisial YSP (15) anak dari pasutri Sunoto dengan Suprihatin warga Desa Sumberagung Pesanggaran .Rabu( 20)11/19).

Menurut keterangan Kapolsek pesanggaran.AKP Ryan Wira Raja Pratama S.Ik mengatakan,korban mininggalkan rumah sejak hari Kamis (14/11/19) karena korban tidak kunjung pulang kemudian orang tua korban melaporkan kejadian atas menghilang anak gadisnya ke Kepolisian Sektor Pesanggaran Sabtu dini hari  ( 17/11/19). mendapatkan laporan tersebut anggota  Polsek mengumpulkan beberapa saksi untuk dimintai keterangan guna melacak keberadaan pelaku dan korban.selang beberapa hari anggota berhasil mengendus kebedaanya di daerah Kecamatan  licin ( rumah pelaku).belum sempat dilakukan penangkapan  pelaku bersama korban menyerahkan diri ke Polsek Selasa malam sekira jam 23:00 ( 19)11/19) .

" Pelaku sudah diamankan dan dimasukan sel tahanan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut." Kata Kapolsek ditemui diruang kerjanya.

" Saat ini pihak korban bersama keluarga menjalani penyidikan lebih lanjut termasuk juga pelaku "tambah nya.

"Pelaku diduga keras telah melakukan tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan bujuk rayu sebagai dimaksud dalam pasal 81 ayat 2 jo 76 D UURI  tentang peraturan pemerintah pengganti UU No 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No 23 tahun  2002 tentang perlindungan anak." Lanjut Kapolsek.

Ditanya soal kronologi terkait penghadangan kendaraan milik PT BSI diduga yang dilakukan oleh warga simpati terhadap korban Kapolsek menegaskan, tindakan tersebut esensialnya mengganggu ketertiban publik  dan pengguna jalan milik unum.

"Saya tidak berkepentingan dengan perusahaan tambang dengan adanya aksi penghadangan tersebut,itu jalan untuk umum siapapun punya hak jalan, bagaimana jika ada orang mau beli makan atau pas kebetulan ada orang mau melahirkan tidak bisa lewat." Ungkap kapolsek

" ibaratnya Kalau mau demo silahkan di Polsek lebih tertib jangan menutup jalan,saya memahami  warga tapi semua ada mekanismenya." Imbuhnya.

Terpisah , berkaitan dengan pelaku karyawan perusahaan PT BSI  secara kebetulan bertemu bagian  Humas corporate communication, Mufizar di RM B Atin Pesanggaran dengan beberapa awak  media dan Kapolsek , berpikir sekalian dimintai konfirmasinya ,ketika salah satu awak media  minta keterangan justru tidak dilayani dan menyarankan konfirmasi lewat SMS.

" Lewat SMS  saja nanti pasti saya balas apa yang ditanyatakan."ucapnya.

Namun hingga berita ini ditayangkan  belum ketika SMS sudah terkirim  belum mendapat SMS balasan dari Humas seperti yang di sampaikan.

(Eno/tim).