Antri di RSUD Jepara Pasien Meninggal di Halaman Parkir

Jepara, RN Pasien (Mbah Lukita (70)) warga Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Kab Jepara meninggal dunia di halaman parkir RSUD Kartini Jepara...

KINERJA GUGUS TUGAS KABUPATEN JEPARA DIPERTANYAKAN

KURANG SERIUS PENANGANAN COVID-19 DAN HANYA SEBAGAI ALAT PECITRAAN BUPATI JEPARA

TUNTASKAN DRAMA KORUPSI H AHMAD MARZUKI, MANTAN BUPATI JEPARA: KENAPA BELUM DISELESAIKAN?

Jepara, RN
Pasien (Mbah Lukita (70)) warga Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Kab Jepara meninggal dunia di halaman parkir RSUD Kartini Jepara tanpa mendapat diagnosa dari pihak RSUD.

Pasien lansia bernama Lukita mengalami keadaan darurat dan segera dilarikan ke puskesmas pakis aji pada Senin (16/3/2020) pukul 12.15 siang. Pasien mendapatkan rujukan ke RSUD Kartini Jepara karena memiliki fasilitas yang lebih memadai dan kondisi pasien sudah gawat. Pasien dilarikan ke RSUD Kartini Jepara menggunakan mobil ambulance Desa Mambak. Di dalam mobil ambulance, tampak hanya ada pihak keluarga dan tidak ada tenaga medis yang menemani untuk melakukan pertolongan pada pasien.

Tiba di RSUD Kartini Jepara, salah satu pihak keluarga pasien segera meminta brankar dorong atau tandu dorong kepada petugas RSUD untuk membawa pasien masuk ke ruang UGD. Petugas menolak memberi brankar dorong dengan alasan yang tidak jelas. “Gledek opo, wes ora ono (Tandu apa, udah gak ada),” jawab petugas RSUD berseragam putih yang mengenakan masker.


Pihak keluarga kembali ke ruang UGD dan meminta tenaga medis memeriksa pasien di dalam mobil ambulance. Seorang perawat wanita berseragam putih memeriksa pasien dan meminta pihak keluarga untuk menunggu dokter datang karena tidak membawa alat (untuk memeriksa pasien). Perawat kembali ke ruang UGD dan seorang petugas keamanan mendatangi pihak keluarga untuk memberi nomor antrian bertuliskan angka 19.

Setelah mengantre selama dua jam untuk masuk ke ruang UGD dan lambatnya proses, pasien meninggal dunia di halaman parkir RSUD Kartini Jepara tanpa ada diagnosa dari pihak RSUD.

Saat tim RN mengkonfirmasi ke Puskesmas Pakis Aji perihal tidak adanya tenaga medis yang menemani di ambulance, dr Tyas angkat bicara dan mengatakan “hal itu karena ada dua mobil ambulance Puskesmas Pakis Aji yang menuju RSUD Kartini Jepara dan tenaga media juga sedang menuju RSUD (keterbatasan tenaga medis). Saat itu kondisi motorik pasien masih normal (bergerak)”.

Sementara itu, Kepala DKK Jepara akan menindaklanjuti kasus tersebut dan memanggil pihak RSUD dan Puskesmas Pakis Aji untuk dimintai keterangan. Pihak keluarga berharap pihak terkait dapat saling berkoordinasi dan sungguh-sungguh melayani masyarakat, juga perlunya menambah tenaga medis dan prasarana baik di dekat Puskesmas maupun RSUD. (bareta)