Pontianak (Kalbar), RN Terkait penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalbar memutuskan mata rantai penyebaran dengan m...
Pontianak (Kalbar), RN
Terkait penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalbar memutuskan mata rantai penyebaran dengan meliburkan sekolah dan melarang warganya bepergian ke luar negeri.
"Sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK diliburkan,"kata Sutarmidji dalam Konferensi Persnya, di Ruang Praja I Kantor Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (15/3/2020).
Menurut Gubernur Kalbar, libur sekolah tingkat PAUD sampai tingkat SMA/SMK tersebut berlaku sejak hari Senin (16/3/2020) sampai batasan yang belum ditentukan. Disampaikan Sutarmidji, diambilnya keputusan ini supaya yang ditangani secara langsung tidak terlalu banyak.
"Belajarnya dirumah, dan tidak boleh keluar rumah, orang tua harus jaga,"pinta Sutarmidji.
Bukan hanya libur Sekolah, Gubernur Kalimantan Barat juga dalam kesempatan ini mengimbau agar warga tidak keluar masuk lalu lalang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia - Malaysia. Apalagi di Serawak Malaysia per-hari ini diumumkan sudah 20 orang terinfeksi virus Corona.
"Siapa yang mau pergi ke sana, kalau udah dilarang ya silakan, tapi tak usah pulang. Demikian juga penerbangan,"tegas Gubernur Kalbar.
Seperti diketahui, saat ini virus Corona atau Covid-19, sudah menyebar ke beberapa Negara termasuk ke Indonesia. Tidak terkecuali Pontianak, bahkan saat ini sebanyak 32 orang pihak rumah sakit (RS) Kharitas Bakti terpapar virus Corona. Terpaparnya 32 orang tersebut, karena satu pasien positif Corona sebelum diketahui sempat dirawat di RS Kharitas Bakti. Pasien yang merupakan warga Kota Pontianak itu pertama kali masuk RS Kharitas pada tanggal 4 Maret dan diisolasi di RS Soedarso pada tanggal 10 Maret 2020 dengan Keluhan batuk, demam dan sedikit sesak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr Harisson MKes mengatakan pada saat dirawat di RS Kharitas Bakti sebanyak 32 orang tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang telah melakukan kontak secara langsung dengan pasien terpapar virus Corona.
"32 orang itu selain dokter dan perawat termasuk petugas kebersihan yang pada saat pasien dirawat tidak mengetahui jika pasien telah positif Corona," ungkap Harisson, Minggu (15/3/2020).
Lanjut Kadiskes Provinsi Kalbar, saat ini 32 orang tersebut telah dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboraturium di Jakarta. Selama menunggu hasil pemeriksaan, Dinas Kesehatan Kalbar melalui tenaga kesehatan setiap harinya melakukan pengecekan ke rumah mereka masih-masing.
"32 tenaga kesehatan ini masuk orang dalam pemantauan dan sedang melakukan Karantina Mandiri di Rumah, terhitung dari tanggal 14 Maret sampai 14 hari kedepan,"pungkasnya.
Dihimbau kepada Masyarakat agar tidak panik, namun tetap waspada. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing warga untuk mengantisipasi Virus Corona, diantaranya tidak boleh keluar rumah jika tidak penting dan cuci jari tangan dengan sabun atau antiseptik.
Hadir dalam Konferensi Pers, Leysandri Sekda Kalbar, Harisson Kadiskes Kalbar, Lumano Kepala BPBD Kalbar dan sejumlah pejabat lingkungan Pemprov Kalbar.
Adrian.
Terkait penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalbar memutuskan mata rantai penyebaran dengan meliburkan sekolah dan melarang warganya bepergian ke luar negeri.
"Sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK diliburkan,"kata Sutarmidji dalam Konferensi Persnya, di Ruang Praja I Kantor Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (15/3/2020).
Menurut Gubernur Kalbar, libur sekolah tingkat PAUD sampai tingkat SMA/SMK tersebut berlaku sejak hari Senin (16/3/2020) sampai batasan yang belum ditentukan. Disampaikan Sutarmidji, diambilnya keputusan ini supaya yang ditangani secara langsung tidak terlalu banyak.
"Belajarnya dirumah, dan tidak boleh keluar rumah, orang tua harus jaga,"pinta Sutarmidji.
Bukan hanya libur Sekolah, Gubernur Kalimantan Barat juga dalam kesempatan ini mengimbau agar warga tidak keluar masuk lalu lalang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia - Malaysia. Apalagi di Serawak Malaysia per-hari ini diumumkan sudah 20 orang terinfeksi virus Corona.
"Siapa yang mau pergi ke sana, kalau udah dilarang ya silakan, tapi tak usah pulang. Demikian juga penerbangan,"tegas Gubernur Kalbar.
Seperti diketahui, saat ini virus Corona atau Covid-19, sudah menyebar ke beberapa Negara termasuk ke Indonesia. Tidak terkecuali Pontianak, bahkan saat ini sebanyak 32 orang pihak rumah sakit (RS) Kharitas Bakti terpapar virus Corona. Terpaparnya 32 orang tersebut, karena satu pasien positif Corona sebelum diketahui sempat dirawat di RS Kharitas Bakti. Pasien yang merupakan warga Kota Pontianak itu pertama kali masuk RS Kharitas pada tanggal 4 Maret dan diisolasi di RS Soedarso pada tanggal 10 Maret 2020 dengan Keluhan batuk, demam dan sedikit sesak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr Harisson MKes mengatakan pada saat dirawat di RS Kharitas Bakti sebanyak 32 orang tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang telah melakukan kontak secara langsung dengan pasien terpapar virus Corona.
"32 orang itu selain dokter dan perawat termasuk petugas kebersihan yang pada saat pasien dirawat tidak mengetahui jika pasien telah positif Corona," ungkap Harisson, Minggu (15/3/2020).
Lanjut Kadiskes Provinsi Kalbar, saat ini 32 orang tersebut telah dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboraturium di Jakarta. Selama menunggu hasil pemeriksaan, Dinas Kesehatan Kalbar melalui tenaga kesehatan setiap harinya melakukan pengecekan ke rumah mereka masih-masing.
"32 tenaga kesehatan ini masuk orang dalam pemantauan dan sedang melakukan Karantina Mandiri di Rumah, terhitung dari tanggal 14 Maret sampai 14 hari kedepan,"pungkasnya.
Dihimbau kepada Masyarakat agar tidak panik, namun tetap waspada. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing warga untuk mengantisipasi Virus Corona, diantaranya tidak boleh keluar rumah jika tidak penting dan cuci jari tangan dengan sabun atau antiseptik.
Hadir dalam Konferensi Pers, Leysandri Sekda Kalbar, Harisson Kadiskes Kalbar, Lumano Kepala BPBD Kalbar dan sejumlah pejabat lingkungan Pemprov Kalbar.
Adrian.
COMMENTS