Cirebon,RN Persoalan kurangnya minat guru mengajar di SDN Lebakngok karena lokasi jauh dari perkotaan. Selain itu akses jalan yang kurang b...
Cirebon,RN
Persoalan kurangnya minat guru mengajar di SDN Lebakngok karena lokasi jauh dari perkotaan. Selain itu akses jalan yang kurang baik. Hal ini dijadikan alasan sebagian orang enggan menjadi pendidik dilingkumgan itu.
Karena menurut Akhyani setiap guru khususnya honor diperbantukan di SDN Lebakngok tidak akan bertahan lama. “ Maaf ukuran yang punya keluarga tidak akan dapat mencukupi kebutuhan ekonominya. Karen hasil honor sebesar Rp 500 ribu itu habis buat biaya oprasional saja” ucap Kepala Sekolah SDN Lebakngok Kel. Argasunya Kec. Harjamukti Kota Cirebon dengan nama panjang Moh. Akhyani SPd.SD itu kepada media RN belum lama ini.
Dan terkait dengan persoalan staf baru berinisial NV. Akhyani menyatakan. Berkas administrasinya sudah masuk kedinas bagian program. Dan diakuinya, hanya Izajah yang belum dilampirkan dalam berkas pengajuan tersebut.
Dan dijelaskanya, untuk memenuhi lampiran Izajah. Menurutnya, menunggu sampai usai melaksanakan pendidikan starta satu (S1) yang direncankan (diarahkan-red) akan mengambil mata kuliah jurusan Pendidikan di Universitas Muhammdiyah Cirebon (IMC).
Ditambahkannya. Staf berinisial NV menempati posisi bagian IT. Karena menurutnya, di SDN Lebkangok belum ada pengganti staf yang kemaren keluar itu,” Lulusan IT banyak, tapi tidak akan mau ditempatkan disekolahan paling ujung kota Cirebon dengan akses jalan yang kurang baik itu.” ujar Akhyani yang sudah menjabat hampir tiga tahun jalan itu.
Dikatakannya. Terhitung saat ini NV baru satu bulan kurang mengabdi menempati disekolah dengan posisi sebagai staf IT. Artinya tidak menutup kemungkinan NV akan dikeluarkan kalau tidak laik dan mampu menempati posisinya. Dan kami segera akan mencari orang lain yang pantas menempatinya.
Sementara, persoalan LKS (Lembar Kerja Siswa) sampai saat ini masih disekolahan yang belum dibagikan kesiswa. Menurutnya, Karena ada keterlambatan pengiriman dari penerbit.” Bertepatan saat pengirman LKS pemerintah sudah melayangkan surat edaran kesekolah prihal wabah virus corona, memerintahkan sementara waktu siswa belajar dirumah,” kilah Akhyani.
Yang terpenting, Akhyani menegaskan. Sekolah sudah membayar buku LKS dengan penyerapan anggaran dana BOS. Dan rencana akan diberikan kesetiap siswa saat masuk sekolah nanti. “ Saat ini belajar mengajar yang dilakukan sekolah dengaan sistem dor to dor masing-masing guru mata pelajaran.” ucap Akhyani.
Pada dasarnya, Ia meneruskan. Masyarakat yang ada dilebakngok lain dari yang lain. Selain kurang kepeduliannya terhadap pendidikan sekolah, masyarakatnya masih berpedoman dan bertumpuh pada adat istiadat. Bahwa menyekolahkan anak itu tidak penting, dan belum lagi persoalan ruang perpustakaan ambruk akibat tebing longsor yang sampai saat ini belu ada perbaikan dari pemerintah. Padahal menurutnya, baik Disdik maupun Dinas PUPR sudah menyambangi lokasi musibah itu.
“ Fenomena itu menunjukan bahwa kepala sekolah dan guru yang ada disekolahan SDN Lebakngok harus yang benar-benar mengabdi, inovatif dan beratnggungjawab.” tutup Akhyani.
Didapat informasi, NV melamar kesekolahan dibawa oleh kepala sekolah untuk ditempatkan dibagian TU dengan dalih sekolah membutuhkan staf TU. Sementara, staf bagian IT bernama Bamabang mengundurkan diri dan sebagi penggantinya Ibu Imah. “ Dan buku LKS sudah didistribusikan dari pihak penerbit kesekolah sebelum ada surat edaran dari pemerintah untuk diliburkan.” ucap sumber.
Dan dikatakannya. Sekolah melakasankan sistem belajar daring. Setiap soal yang ada dibuku LKS difhoto lalu dikirim kesiswa melalui HP untuk dikerjakan tiap masing-masing siswa.
“ Artinya, soal yang ada dibuku LKS untuk kegiatan belajar anak dirumah (online learning) selama masa pademi covid-19. Dan dikirim lewat HP masing-masing guru kelas.” terang sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu. (Hasan)
Persoalan kurangnya minat guru mengajar di SDN Lebakngok karena lokasi jauh dari perkotaan. Selain itu akses jalan yang kurang baik. Hal ini dijadikan alasan sebagian orang enggan menjadi pendidik dilingkumgan itu.
Karena menurut Akhyani setiap guru khususnya honor diperbantukan di SDN Lebakngok tidak akan bertahan lama. “ Maaf ukuran yang punya keluarga tidak akan dapat mencukupi kebutuhan ekonominya. Karen hasil honor sebesar Rp 500 ribu itu habis buat biaya oprasional saja” ucap Kepala Sekolah SDN Lebakngok Kel. Argasunya Kec. Harjamukti Kota Cirebon dengan nama panjang Moh. Akhyani SPd.SD itu kepada media RN belum lama ini.
Dan terkait dengan persoalan staf baru berinisial NV. Akhyani menyatakan. Berkas administrasinya sudah masuk kedinas bagian program. Dan diakuinya, hanya Izajah yang belum dilampirkan dalam berkas pengajuan tersebut.
Dan dijelaskanya, untuk memenuhi lampiran Izajah. Menurutnya, menunggu sampai usai melaksanakan pendidikan starta satu (S1) yang direncankan (diarahkan-red) akan mengambil mata kuliah jurusan Pendidikan di Universitas Muhammdiyah Cirebon (IMC).
Ditambahkannya. Staf berinisial NV menempati posisi bagian IT. Karena menurutnya, di SDN Lebkangok belum ada pengganti staf yang kemaren keluar itu,” Lulusan IT banyak, tapi tidak akan mau ditempatkan disekolahan paling ujung kota Cirebon dengan akses jalan yang kurang baik itu.” ujar Akhyani yang sudah menjabat hampir tiga tahun jalan itu.
Dikatakannya. Terhitung saat ini NV baru satu bulan kurang mengabdi menempati disekolah dengan posisi sebagai staf IT. Artinya tidak menutup kemungkinan NV akan dikeluarkan kalau tidak laik dan mampu menempati posisinya. Dan kami segera akan mencari orang lain yang pantas menempatinya.
Sementara, persoalan LKS (Lembar Kerja Siswa) sampai saat ini masih disekolahan yang belum dibagikan kesiswa. Menurutnya, Karena ada keterlambatan pengiriman dari penerbit.” Bertepatan saat pengirman LKS pemerintah sudah melayangkan surat edaran kesekolah prihal wabah virus corona, memerintahkan sementara waktu siswa belajar dirumah,” kilah Akhyani.
Yang terpenting, Akhyani menegaskan. Sekolah sudah membayar buku LKS dengan penyerapan anggaran dana BOS. Dan rencana akan diberikan kesetiap siswa saat masuk sekolah nanti. “ Saat ini belajar mengajar yang dilakukan sekolah dengaan sistem dor to dor masing-masing guru mata pelajaran.” ucap Akhyani.
Pada dasarnya, Ia meneruskan. Masyarakat yang ada dilebakngok lain dari yang lain. Selain kurang kepeduliannya terhadap pendidikan sekolah, masyarakatnya masih berpedoman dan bertumpuh pada adat istiadat. Bahwa menyekolahkan anak itu tidak penting, dan belum lagi persoalan ruang perpustakaan ambruk akibat tebing longsor yang sampai saat ini belu ada perbaikan dari pemerintah. Padahal menurutnya, baik Disdik maupun Dinas PUPR sudah menyambangi lokasi musibah itu.
“ Fenomena itu menunjukan bahwa kepala sekolah dan guru yang ada disekolahan SDN Lebakngok harus yang benar-benar mengabdi, inovatif dan beratnggungjawab.” tutup Akhyani.
Didapat informasi, NV melamar kesekolahan dibawa oleh kepala sekolah untuk ditempatkan dibagian TU dengan dalih sekolah membutuhkan staf TU. Sementara, staf bagian IT bernama Bamabang mengundurkan diri dan sebagi penggantinya Ibu Imah. “ Dan buku LKS sudah didistribusikan dari pihak penerbit kesekolah sebelum ada surat edaran dari pemerintah untuk diliburkan.” ucap sumber.
Dan dikatakannya. Sekolah melakasankan sistem belajar daring. Setiap soal yang ada dibuku LKS difhoto lalu dikirim kesiswa melalui HP untuk dikerjakan tiap masing-masing siswa.
“ Artinya, soal yang ada dibuku LKS untuk kegiatan belajar anak dirumah (online learning) selama masa pademi covid-19. Dan dikirim lewat HP masing-masing guru kelas.” terang sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu. (Hasan)
COMMENTS