TOLOTOLI, RN Majelis Hakim Pengadilan Negeri ( PN) Kabupaten Tolitoli menolak gugatan praperadilan di lakukan oleh Diky Patadjenu SH se...
TOLOTOLI, RN
Majelis Hakim Pengadilan Negeri ( PN) Kabupaten Tolitoli menolak gugatan praperadilan di lakukan oleh Diky Patadjenu SH selaku Kuasa Hukum dari tersangka DW ( pemohon ) yang sempat di tangkap anggota satres narkoba Polres Tolitoli ( Termohon) pada Bulan Maret 2020,Tersangka di tangkap karena diduga memliki barang nakotika jenis sabu.
Menurut Diky Patadjanu SH dia menyayangkan sikap hakim di anggap merugikan kliennya dan aparat yang kala itu melakukan penangkapan terhadap kliennya ( pemohon) diduga tidak mendasar sebab dalam penangkapan kata Diky Patadjenu SH aparat ( Termohon) tidak membawa surat tugas ,hingga Dia melakukan upaya hukum dengan mempraperadilankan Termohon di PN Kabupaten Tolitoli.
Yang lebih mengecewakan kata Diky Patadjenu SH kepada Radar Nusantara di saat hakim membacakan amar putusan yang di bacakan oleh Hakim tunggal PN Budi Santoso SH dan menolak gugatan praperadilan yang di ajukan pemohon .menurutnya keputusan hakim itu di nilai tidak mendasar dan mencederai rasa ke adilan serta tidak subjektif.
Setelah mendengarkan amar putusan yang di bacakan oleh hakim yang memimpin jalannya pesidangan tersebut,Diky Petadjenu SH selaku Kuasa hukum DW ( pemohon ) tidak menerima hasil putusan yang sudah dibacakan oleh Hakim Budi Santoso SH di persidangan (Ju,mat 9/4/2020) Oleh sebab itu dia bakal melaporkan Hakim tersebut ke Komisi Yudisial (KY) dan ke Mahkama Agung ( MA) terkait putusan Praperadilan yang diduga terburu-buru dan dinilai berat sebelah dan tidak diduga mengabaikan fakta persidangan.
" Selaku Kuasa hukum pemohon,saya kecewa dengan amar putusan yang di bacakan oleh hakim yang terkesan mengabaikan fakta persidangan," ungkap Diky Patadjenu SH di PN Tolitoli (Ju,mat 9/4/2020).
Menurutnya hakim dinilai tidak menjalankan tugasnya secara profesional sebab dalam fakta persidangan ada beberapa orang yang di nilai sebagai saksi kunci yang mengetahui persis kasus tersebut malah tidak di hadirkan dalam persidangan.
" Saya heran mengapa saksi Eby yang sudah ditetapkan jadi tersangka oleh polisi tidak di hadirkan dalam persidangan praperadilan padahal dia yang menjemput barang narkotika itu di salah satu agen rental ," jelasnya.
Selain itu Diky Patadjenu SH menilai jika pihak termohon yang di praperadilankan di PN tidak menjalankan tugas secara profeional,pasalnya dalam penangkapan terhadap kliennya yaitu tersangka DW kala itu tidak di sertai dengan surat tugas dan diduga terjadi tindakan kekerasan oleh petugas.
Diky Patadjenu SH juga sempat memperdengarkan kepada wartawan soal isi percakapannya dengan tersangka Ebi melalui via hp yang direkamnya dan menayakan kronologi kejadian kasus tersebut kepada Ebi.
Dalam isi rekaman itu ebi menceritakan jika dia disuru minta tolong oleh DW ( pemohon ) untuk menjemput kiriman barang di salah satu agen rental yang dikirim Sugianto dari palu,setelah menjemput barang tersebut eby langsung di tangkap dan di bawa ke porles dan selanjutnya barang itu dibuka di hadapan petugas,seteleh itu tersangka Ebi bersama petugas pergi menuju kerumah Tersangka DW dan di situlah tersangka DW di tangkap oleh petugas dan di amankan di Polres.
" Dalam isi rekaman juga diperdengarkan jika Pengirim paket itu atas nama sugianto dan penerima Rani," tutur Diky Petadjanu SH.
Dia menduga jika kliennya DW ( Pemohon ) hanya dilibatkan dalam kasus itu,sebab kliennya hanya membantu menolong salah satu warga binaan di lapas yang minta tolong pada kliennya inisial DW untuk menjemput kiriman dari palu,lalu DW meminta tolong lagi kepada tersangaka Ebi untuk mengambil paket tersebut di agen rental setelah itu terjadi aksi penangkapan oleh satres narkoba Polres Tolitoli.
“Yang jelas Saya selaku kuasa hukum dari pemohon mengetahui amar putusan yang di bacakan hakim sangat kecewa dan kami anggap hakim tidak netral dalam mengambil keputusannya,,".
Maka dari itu kami akan melaporkan oknum Hakim tersebut ke Komisi Yudisial ( KY ) dan Ke Mahkama Agung ( MA).kata.Diky Patadjenu SH sebagai kuasa hukumtersangaka ( pemohon)..*** WAHYU ***
Majelis Hakim Pengadilan Negeri ( PN) Kabupaten Tolitoli menolak gugatan praperadilan di lakukan oleh Diky Patadjenu SH selaku Kuasa Hukum dari tersangka DW ( pemohon ) yang sempat di tangkap anggota satres narkoba Polres Tolitoli ( Termohon) pada Bulan Maret 2020,Tersangka di tangkap karena diduga memliki barang nakotika jenis sabu.
Menurut Diky Patadjanu SH dia menyayangkan sikap hakim di anggap merugikan kliennya dan aparat yang kala itu melakukan penangkapan terhadap kliennya ( pemohon) diduga tidak mendasar sebab dalam penangkapan kata Diky Patadjenu SH aparat ( Termohon) tidak membawa surat tugas ,hingga Dia melakukan upaya hukum dengan mempraperadilankan Termohon di PN Kabupaten Tolitoli.
Yang lebih mengecewakan kata Diky Patadjenu SH kepada Radar Nusantara di saat hakim membacakan amar putusan yang di bacakan oleh Hakim tunggal PN Budi Santoso SH dan menolak gugatan praperadilan yang di ajukan pemohon .menurutnya keputusan hakim itu di nilai tidak mendasar dan mencederai rasa ke adilan serta tidak subjektif.
Setelah mendengarkan amar putusan yang di bacakan oleh hakim yang memimpin jalannya pesidangan tersebut,Diky Petadjenu SH selaku Kuasa hukum DW ( pemohon ) tidak menerima hasil putusan yang sudah dibacakan oleh Hakim Budi Santoso SH di persidangan (Ju,mat 9/4/2020) Oleh sebab itu dia bakal melaporkan Hakim tersebut ke Komisi Yudisial (KY) dan ke Mahkama Agung ( MA) terkait putusan Praperadilan yang diduga terburu-buru dan dinilai berat sebelah dan tidak diduga mengabaikan fakta persidangan.
" Selaku Kuasa hukum pemohon,saya kecewa dengan amar putusan yang di bacakan oleh hakim yang terkesan mengabaikan fakta persidangan," ungkap Diky Patadjenu SH di PN Tolitoli (Ju,mat 9/4/2020).
Menurutnya hakim dinilai tidak menjalankan tugasnya secara profesional sebab dalam fakta persidangan ada beberapa orang yang di nilai sebagai saksi kunci yang mengetahui persis kasus tersebut malah tidak di hadirkan dalam persidangan.
" Saya heran mengapa saksi Eby yang sudah ditetapkan jadi tersangka oleh polisi tidak di hadirkan dalam persidangan praperadilan padahal dia yang menjemput barang narkotika itu di salah satu agen rental ," jelasnya.
Selain itu Diky Patadjenu SH menilai jika pihak termohon yang di praperadilankan di PN tidak menjalankan tugas secara profeional,pasalnya dalam penangkapan terhadap kliennya yaitu tersangka DW kala itu tidak di sertai dengan surat tugas dan diduga terjadi tindakan kekerasan oleh petugas.
Diky Patadjenu SH juga sempat memperdengarkan kepada wartawan soal isi percakapannya dengan tersangka Ebi melalui via hp yang direkamnya dan menayakan kronologi kejadian kasus tersebut kepada Ebi.
Dalam isi rekaman itu ebi menceritakan jika dia disuru minta tolong oleh DW ( pemohon ) untuk menjemput kiriman barang di salah satu agen rental yang dikirim Sugianto dari palu,setelah menjemput barang tersebut eby langsung di tangkap dan di bawa ke porles dan selanjutnya barang itu dibuka di hadapan petugas,seteleh itu tersangka Ebi bersama petugas pergi menuju kerumah Tersangka DW dan di situlah tersangka DW di tangkap oleh petugas dan di amankan di Polres.
" Dalam isi rekaman juga diperdengarkan jika Pengirim paket itu atas nama sugianto dan penerima Rani," tutur Diky Petadjanu SH.
Dia menduga jika kliennya DW ( Pemohon ) hanya dilibatkan dalam kasus itu,sebab kliennya hanya membantu menolong salah satu warga binaan di lapas yang minta tolong pada kliennya inisial DW untuk menjemput kiriman dari palu,lalu DW meminta tolong lagi kepada tersangaka Ebi untuk mengambil paket tersebut di agen rental setelah itu terjadi aksi penangkapan oleh satres narkoba Polres Tolitoli.
“Yang jelas Saya selaku kuasa hukum dari pemohon mengetahui amar putusan yang di bacakan hakim sangat kecewa dan kami anggap hakim tidak netral dalam mengambil keputusannya,,".
Maka dari itu kami akan melaporkan oknum Hakim tersebut ke Komisi Yudisial ( KY ) dan Ke Mahkama Agung ( MA).kata.Diky Patadjenu SH sebagai kuasa hukumtersangaka ( pemohon)..*** WAHYU ***
COMMENTS