Dairi, RN Sebagaimana keterangan Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak yang dimuat di salah satu Media Online t...
Dairi, RN
Sebagaimana keterangan Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak yang dimuat di salah satu Media Online tentang 1 PDP asal Dairi meninggal karena positive rapid test Covid-19.
Kronologisnya, pasien yang meninggal Perempuan 51 Tahun, beralamat Kecamatan Berampu. Pasien masuk ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 17 April 2020, pasien ini adalah rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Medan. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus/kencing manis, penyakit gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah secara rutin. Karena sakit yang dialami pasien dan melakukan perawatan maka sejak Januari 2020 pasien sudah berada di kota Medan dan tidak ada kembali ke Dairi termasuk keluarga.
Di RS Adam Malik sudah dilakukan pemeriksaan darah rutin, foto thoraks dan pemeriksaan rapid test dengan hasil positif. Pada hari Selasa (21/0/2020) pasien meninggal dan dikebumikan di TPU Simalingkar kota Medan.
Tracing terhadap keluarga sudah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan melalui puskesmas dan atas dasar pertimbangan selama ini (sejak Januari 2020) pasien ini sudah tinggal di Kota Medan dan tidak pernah pulang ke Dairi dan dari hasil konsultasi Dinas Kesehatan Kab. Dairi (dr. Hardi Gurning/ Kabid P2P) dengan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) didaftarkan di Pemerintah Kota Medan, bukan di Kabupaten Dairi.
Atas peristiwa itu, Pemkab Dairi melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya seorang warga kita. Semoga keluarga ikhlas dan tabah menghadapi musibah ini.
Gugus Tugas meminta kesadaran masyarakat/ keluarga yang pernah melakukan kontak erat dengan almarhum di Medan dalam kurun waktu 14 hari belakangan ini agar secara sukarela melaporkan diri kepada petugas atau pusat medis setempat.
Pemkab Dairi tetap menghimbau masyarakat untuk serius dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19, tidak menanggap remeh namun tetap tenang tapi waspada.
Pemkab Dairi terus meminta kerjasama masyarakat dan semua pihak untuk mensosialisasikan dan mengedukasi sesama akan pentingnya perilaku hidup bersih, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, pembatasan sosial serta jaga jarak fisik untuk mencegah tertularnya virus corona. Itu satu-satunya cara efektif memutus penyebaran Covid-19.
Adanya pos pemeriksaan di lima perbatasan wilayah Kab Dairi dan rumah singgah mutlak dibutuhkan untuk anak-anak dan keluarga yang pulang dari daerah zona merah walaupun mereka sehat. Untuk warga yang sakit, pemerintah menyediakan ruang isolasi khusus di RS Sidikalang dengan satuan khusus untuk merawat dan melakukan pemantaun intensif sesuai protokol Kemenkes.Untuk antisipasi, pemerintah akan melakukan langkah yang lebih tegas dalam memutus rantai penyebaran covid-19 ini.
Demikian disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Dairi yang disampaikan Diskominfo Kab Dairi, Rabu 22/04/2020 kepada media RN.(ramos)
Sebagaimana keterangan Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak yang dimuat di salah satu Media Online tentang 1 PDP asal Dairi meninggal karena positive rapid test Covid-19.
Kronologisnya, pasien yang meninggal Perempuan 51 Tahun, beralamat Kecamatan Berampu. Pasien masuk ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 17 April 2020, pasien ini adalah rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Medan. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus/kencing manis, penyakit gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah secara rutin. Karena sakit yang dialami pasien dan melakukan perawatan maka sejak Januari 2020 pasien sudah berada di kota Medan dan tidak ada kembali ke Dairi termasuk keluarga.
Di RS Adam Malik sudah dilakukan pemeriksaan darah rutin, foto thoraks dan pemeriksaan rapid test dengan hasil positif. Pada hari Selasa (21/0/2020) pasien meninggal dan dikebumikan di TPU Simalingkar kota Medan.
Tracing terhadap keluarga sudah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan melalui puskesmas dan atas dasar pertimbangan selama ini (sejak Januari 2020) pasien ini sudah tinggal di Kota Medan dan tidak pernah pulang ke Dairi dan dari hasil konsultasi Dinas Kesehatan Kab. Dairi (dr. Hardi Gurning/ Kabid P2P) dengan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) didaftarkan di Pemerintah Kota Medan, bukan di Kabupaten Dairi.
Atas peristiwa itu, Pemkab Dairi melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya seorang warga kita. Semoga keluarga ikhlas dan tabah menghadapi musibah ini.
Gugus Tugas meminta kesadaran masyarakat/ keluarga yang pernah melakukan kontak erat dengan almarhum di Medan dalam kurun waktu 14 hari belakangan ini agar secara sukarela melaporkan diri kepada petugas atau pusat medis setempat.
Pemkab Dairi tetap menghimbau masyarakat untuk serius dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19, tidak menanggap remeh namun tetap tenang tapi waspada.
Pemkab Dairi terus meminta kerjasama masyarakat dan semua pihak untuk mensosialisasikan dan mengedukasi sesama akan pentingnya perilaku hidup bersih, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, pembatasan sosial serta jaga jarak fisik untuk mencegah tertularnya virus corona. Itu satu-satunya cara efektif memutus penyebaran Covid-19.
Adanya pos pemeriksaan di lima perbatasan wilayah Kab Dairi dan rumah singgah mutlak dibutuhkan untuk anak-anak dan keluarga yang pulang dari daerah zona merah walaupun mereka sehat. Untuk warga yang sakit, pemerintah menyediakan ruang isolasi khusus di RS Sidikalang dengan satuan khusus untuk merawat dan melakukan pemantaun intensif sesuai protokol Kemenkes.Untuk antisipasi, pemerintah akan melakukan langkah yang lebih tegas dalam memutus rantai penyebaran covid-19 ini.
Demikian disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Dairi yang disampaikan Diskominfo Kab Dairi, Rabu 22/04/2020 kepada media RN.(ramos)
COMMENTS