Lebak, Radar Nusantara Semua Kelompok Penerima Manfaat Program Bantuan Pangan Sembako di Desa Parung Panjang kecamatan Wanasalam didug...
Lebak, Radar Nusantara
Semua Kelompok Penerima Manfaat Program Bantuan Pangan Sembako di Desa Parung Panjang kecamatan Wanasalam diduga terima telur HE dari E-warung BPNT Andi Wijaya.
Setelah beredarnya telur Infertil busuk di Kecamatan Cijaku, kini terjadi juga di Kecamatan Wanasalam, Kec. Gunung Kencana, Kec. Panggarangan, dan Kec. Cigemblong, maka patut diduga ini beredar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lebak, dan tak menutup kemungkinan beredar pula di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten / Kota Serang dan Kabupaten lainnya.
Karena umur telur HE ini yang cukup pendek maka penjualan melalui program Bantuan Sembako Pangan ini yang lebih tepat ketimbang dijual di pasar bebas.
Melalui program sembako ini yang menenuhi kebutuhan sekitar 110.484 KPM se Kab Lebak dalam jangka waktu 3 Hari telur HE berhasil terjual dan didistribusikan melalui program ini dengan sistem paket yaitu Beras, Ayam, Telur, kacang tanah ada juga yang cuma Beras, telur, kacang hijau.
Selain Sistem paket komoditi yang diterima oleh Kelompok Penerima Manfaat (KPM) juga diduga tidak berkualitas serta dilarang untuk dijual belikan, karena telur yang dikirim oleh PT. AAM PRIMA ARTA kepada Agen banyak dikeluhkan dan diduga telur HE.
AR, (50) tahun selaku KPM warga Desa Bejod Kec Wanasalam mengatakan memang betul saya menerima telur sebanyak 15 butir sebagian dibuang karena busuk.
"Iya betul saya menerima telur 15 butir sebagian dibuang karena busuk dan telurnya berwarna Putih " tuturnya.
Musa Weliansyah Selaku Anggota DPRD Kab. Lebak asal Kecamatan Wanasalam sangat menyayangkan kejadian ini harusnya program BSP berjalan sesuai pedum yaitu 6 T didalamnya adalah Tepat kualitas artinya komoditi yang dibeli KPM dari agen atau E warung betul-betul komoditi yang terjamin kualitasnya bukan malah komoditi yang buruk, ini sangat beresiko terhadap kesehatan, ungkapnya pada Jum'at (8/5/20).
"Harusnya supplier PT AAM PRIMA ARTA menyuplai komoditi yg berkualitas kepada Agen, saya menduga ini disengaja dilakukan karena harga telur HE jauh lebih murah harganya ketimbang telur premium selisih harga hingga Rp. 8000/kg nya, telur HE ini kan dijual dengan harga eceran 16.000 s/d 18.000/kg, Murahnya telur HE karena telur yg dilarang dijual belikan" tambahnya.
Dikatakannya, Saya sangat menyesalkan lemahnya pengawasan baik dari Dinsos Lebak, Disperindag dan Satgas Pangan Polres Lebak sehingga telur yang diduga Infertil ini beredar dijual oleh agen sembako penyalur Bantuan Sembako Pangan. Harusnya ini bisa lebih mudah diawasi dengan melihat Delivery Order disitukan jelas dari mana sumbernya. Apalagi PT. Aam Prima Arta ini juga menggunakan gudang milik pemerintah daerah yaitu gudang milik Disperindag Kab Lebak.
Lanjut Musa, saya juga menduga penjualan telur HE ini dilakukan oleh supplier lain terhadap agen penyalur BSP atau BPNT seperti oleh CV. ASTAN dan Bulog karena ketiga supplier ini merupakan pemasok komoditi kepada 408 Agen Penyalur BSP di Kab. Lebak dan dari sejumlah agen diatas hanya dibawah 15 Agen yang mandiri, pungkasnya. **(AS).
Semua Kelompok Penerima Manfaat Program Bantuan Pangan Sembako di Desa Parung Panjang kecamatan Wanasalam diduga terima telur HE dari E-warung BPNT Andi Wijaya.
Setelah beredarnya telur Infertil busuk di Kecamatan Cijaku, kini terjadi juga di Kecamatan Wanasalam, Kec. Gunung Kencana, Kec. Panggarangan, dan Kec. Cigemblong, maka patut diduga ini beredar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lebak, dan tak menutup kemungkinan beredar pula di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten / Kota Serang dan Kabupaten lainnya.
Karena umur telur HE ini yang cukup pendek maka penjualan melalui program Bantuan Sembako Pangan ini yang lebih tepat ketimbang dijual di pasar bebas.
Melalui program sembako ini yang menenuhi kebutuhan sekitar 110.484 KPM se Kab Lebak dalam jangka waktu 3 Hari telur HE berhasil terjual dan didistribusikan melalui program ini dengan sistem paket yaitu Beras, Ayam, Telur, kacang tanah ada juga yang cuma Beras, telur, kacang hijau.
Selain Sistem paket komoditi yang diterima oleh Kelompok Penerima Manfaat (KPM) juga diduga tidak berkualitas serta dilarang untuk dijual belikan, karena telur yang dikirim oleh PT. AAM PRIMA ARTA kepada Agen banyak dikeluhkan dan diduga telur HE.
AR, (50) tahun selaku KPM warga Desa Bejod Kec Wanasalam mengatakan memang betul saya menerima telur sebanyak 15 butir sebagian dibuang karena busuk.
"Iya betul saya menerima telur 15 butir sebagian dibuang karena busuk dan telurnya berwarna Putih " tuturnya.
Musa Weliansyah Selaku Anggota DPRD Kab. Lebak asal Kecamatan Wanasalam sangat menyayangkan kejadian ini harusnya program BSP berjalan sesuai pedum yaitu 6 T didalamnya adalah Tepat kualitas artinya komoditi yang dibeli KPM dari agen atau E warung betul-betul komoditi yang terjamin kualitasnya bukan malah komoditi yang buruk, ini sangat beresiko terhadap kesehatan, ungkapnya pada Jum'at (8/5/20).
"Harusnya supplier PT AAM PRIMA ARTA menyuplai komoditi yg berkualitas kepada Agen, saya menduga ini disengaja dilakukan karena harga telur HE jauh lebih murah harganya ketimbang telur premium selisih harga hingga Rp. 8000/kg nya, telur HE ini kan dijual dengan harga eceran 16.000 s/d 18.000/kg, Murahnya telur HE karena telur yg dilarang dijual belikan" tambahnya.
Dikatakannya, Saya sangat menyesalkan lemahnya pengawasan baik dari Dinsos Lebak, Disperindag dan Satgas Pangan Polres Lebak sehingga telur yang diduga Infertil ini beredar dijual oleh agen sembako penyalur Bantuan Sembako Pangan. Harusnya ini bisa lebih mudah diawasi dengan melihat Delivery Order disitukan jelas dari mana sumbernya. Apalagi PT. Aam Prima Arta ini juga menggunakan gudang milik pemerintah daerah yaitu gudang milik Disperindag Kab Lebak.
Lanjut Musa, saya juga menduga penjualan telur HE ini dilakukan oleh supplier lain terhadap agen penyalur BSP atau BPNT seperti oleh CV. ASTAN dan Bulog karena ketiga supplier ini merupakan pemasok komoditi kepada 408 Agen Penyalur BSP di Kab. Lebak dan dari sejumlah agen diatas hanya dibawah 15 Agen yang mandiri, pungkasnya. **(AS).
COMMENTS