Baju Putih LSM MAKI Pakai Kaos Saksi Dan Juga Ayah Korban Jepara, RN Pada hari senin 25/5/2020 malam, telah terjadi insiden kecelaka...
Jepara, RN
Pada hari senin 25/5/2020 malam, telah terjadi insiden kecelakaan yang menewaskan seorang nenek YS ( 50 th ) dan cucunya PT ( 3 th ). Sebuah mobil Isuzu Panther berplat nomor L- 1476-GK yang dikemudikan oleh Iptu SY, Kapolsek Gunem, Polres Rembang di Desa Bangunrejo, kecamatan Pamotan, Rembang , Jawa Tengah telah menabrak sebuah teras rumah warga yang menewaskan dua orang tersebut. Diduga Iptu SY saat mengendarai mobil tersebut sedang mabuk karena minuman beralkohol .Mahfudz salah satu saksi juga ayah kandung dari seorang anak yang telah turut tewas oleh tabrakan maut itu mengatakan," Mulutnya bau alkohol, ngomongnya enggak jelas seperti orang mabuk, semula dia tidak mau mengakui kalau dia sopirnya dan menyebut sopirnya lari," kata Mahfudz.
Buntut dari kasus penabrak maut itu,Iptu SY kini sedang diproses di PROPAM Polda Jawa Tengah.Tetapi proses PROPAM tidaklah cukup karena hanya akan dikenakan sanksi disliplin mulai ringan hingga berat. Padahal perbuatan Iptu SY berakibat fatal, yaitu telah menghilangkan nyawa seorang nenek dan cucunya, sudah pasti menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Demi mencari keadilan hukum maka Keluarga korban di dampingi oleh LSM MAKI bersama media RN , mendesak Kapolda Jawa Tengah untuk bertindak tegas sehingga tidak hanya diproses di PROPAM tetapi juga harus diproses di penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas berdasarkan pasal 311 Ayat (5) Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi (5) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengakibatkan orang lain meninggal dunia , pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama pidana penjara 12 ( dua belas ) tahun ayau denda paling banyak Rp 24 .000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
Penerapan pasal 311 ayat (5 ) terkait adanya dugaan unsur kesengajaan, karena diduga pelaku dalam keadaan mabuk , dan lokasi kecelakaannya adalah didalam teras rumah yang bukan merupakan dari bagian jalan raya.
Atau setidaknya jika dalam penyidikan tidak ditemukan unsur kesengajaan dan hanya unsur lalai , maka tetap harus diproses secara hukum pidana dengan pasal kelalaian yang diatur pasal 311 ayat (4) UU . LLAJ . Ayat (4)dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia , dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 ( emam ) tahun dan / denda paling banyak Rp 12 000 000,00 ( dua belas juta rupiah ).
Dengan demikian RN bersama LSM MAkI akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas untuk di terapkan proses hukum tindak pidana lalu lintas dan tidak sekedar proses di Propam saja.Bahkan akan mempersiapkan upaya gugatan praperadilan jika perkara ini mangkrak atau jika tidak diterapkan hukum pidana.Pelaku harus menerima sanksi hukum yang sesuai dengan perbuatannya sehingga memenuhi rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban . ( B.Smjk )
Pada hari senin 25/5/2020 malam, telah terjadi insiden kecelakaan yang menewaskan seorang nenek YS ( 50 th ) dan cucunya PT ( 3 th ). Sebuah mobil Isuzu Panther berplat nomor L- 1476-GK yang dikemudikan oleh Iptu SY, Kapolsek Gunem, Polres Rembang di Desa Bangunrejo, kecamatan Pamotan, Rembang , Jawa Tengah telah menabrak sebuah teras rumah warga yang menewaskan dua orang tersebut. Diduga Iptu SY saat mengendarai mobil tersebut sedang mabuk karena minuman beralkohol .Mahfudz salah satu saksi juga ayah kandung dari seorang anak yang telah turut tewas oleh tabrakan maut itu mengatakan," Mulutnya bau alkohol, ngomongnya enggak jelas seperti orang mabuk, semula dia tidak mau mengakui kalau dia sopirnya dan menyebut sopirnya lari," kata Mahfudz.
Buntut dari kasus penabrak maut itu,Iptu SY kini sedang diproses di PROPAM Polda Jawa Tengah.Tetapi proses PROPAM tidaklah cukup karena hanya akan dikenakan sanksi disliplin mulai ringan hingga berat. Padahal perbuatan Iptu SY berakibat fatal, yaitu telah menghilangkan nyawa seorang nenek dan cucunya, sudah pasti menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Demi mencari keadilan hukum maka Keluarga korban di dampingi oleh LSM MAKI bersama media RN , mendesak Kapolda Jawa Tengah untuk bertindak tegas sehingga tidak hanya diproses di PROPAM tetapi juga harus diproses di penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas berdasarkan pasal 311 Ayat (5) Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi (5) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengakibatkan orang lain meninggal dunia , pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama pidana penjara 12 ( dua belas ) tahun ayau denda paling banyak Rp 24 .000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
Penerapan pasal 311 ayat (5 ) terkait adanya dugaan unsur kesengajaan, karena diduga pelaku dalam keadaan mabuk , dan lokasi kecelakaannya adalah didalam teras rumah yang bukan merupakan dari bagian jalan raya.
Atau setidaknya jika dalam penyidikan tidak ditemukan unsur kesengajaan dan hanya unsur lalai , maka tetap harus diproses secara hukum pidana dengan pasal kelalaian yang diatur pasal 311 ayat (4) UU . LLAJ . Ayat (4)dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia , dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 ( emam ) tahun dan / denda paling banyak Rp 12 000 000,00 ( dua belas juta rupiah ).
Dengan demikian RN bersama LSM MAkI akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas untuk di terapkan proses hukum tindak pidana lalu lintas dan tidak sekedar proses di Propam saja.Bahkan akan mempersiapkan upaya gugatan praperadilan jika perkara ini mangkrak atau jika tidak diterapkan hukum pidana.Pelaku harus menerima sanksi hukum yang sesuai dengan perbuatannya sehingga memenuhi rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban . ( B.Smjk )
COMMENTS