Warga Menes Pertanyakan Sisa Saldo di ATM BPNT

Pandeglang, Radar Nusantara Beberapa warga Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mempertanyakan sisa saldo ATM dari Bantua...

Tingkatkan Kualitas Kader, HMI Komisariat Banten Raya Gelar Kajian dan Meluncurkan Lembaga Penelitian Baraya Riset Foundation

Warga Menes Tersenyum, Pangkalan LPG 3 Kg Rohimah Jual Rp.16.Ribu /tabung

PT Dwi Citra Salurkan LPG 3 Kg Sesuai HET Hingga Ke Ujungjaya

Pandeglang, Radar Nusantara
Beberapa warga Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mempertanyakan sisa saldo ATM dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp.200.000,- perbulan yang kini banyak diperbincangkan warga masyarakat.

Warga mengganggap dengan barang berupa beras, telur, dan kacang ijo dalam penyaluran barang yang diambil dari e-Warong program BPNT yang diterima oleh para keluarga penerima manfaat (KPM) dilakukan dengan cara pemaketan.

Seperti halnya yang dikatakan, Teddy Asseghaf selaku warga Menes Kabupaten Pandeglang. Menurutnya program sembako BPNT yang saat ini telah diterima para KPM dari e-Warong di wilayah Kecamatan Menes yang dipaketkan di duga tidak sesuai dengan nominal nilai uang dalam program BPNT tersebut. Karena para KPM hanya menerima beras 10 Kg, Telur 2 Kg dan kacang ijo ½ Kg.

"Patut kita ketahui bahwa nominal uang dalam kartu BPNT itu senilai Rp 200.000, tapi sembako yang diterima KPM saya rasa tidak mencapai sebesar Rp 200.000. Sebab ketika dikalkulasikan, untuk beras 10 kg seharga Rp 100.000 telur 2 Kg Rp. 48.000, dan Kacang Ijo ½ Kg Rp. 15.000. Jadi jumlah total barang yang harus dibayarkan semuanya sebesar Rp 163.000, sedangkan jumlah uang yang diterima para KPM sebesar Rp.200.000,- ,"ucapnya pada media Jumat (19/6/20).

Tetapi kata dia, uang di rekening Rp.200.000,- yang seharusnya diambil oleh e-Warong dengan harga Rp.163.000,-  berarti masih ada sisa sebesar Rp 37.000. Dirinya mempertanyakan lalu sisa saldonya itu dikemanakan ? Seharusnya ada saldonya di ATM BPNT tersebut,"imbuhnya.

Perlu diketahui, jumlah KPM yg ada di wilayah Kecamatan Menes kurang lebih mencapai  2.700 KPM, silahkan hitung saja ada berapa dana yang tersisa dari semua KPM perbulannya," papar Teddy ke awak media melalui press rilisnya.

"saya selaku warga Menes berharap agar kejadian seperti ini tidak pernah terulang kembali dalam setiap penyaluran program tersebut, "pintanya.

Apabila ini terjadi lagi saya tidak segan-segan akan membawa hal ini ke ranah hukum. Hal ini dikatakan karena saya anggap ini adalah bentuk penyelewengan terhadap bantuan sosial pangan tersebut, pungkasnya.

Sementara Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Menes, Yayan saat dikonfirmasi melalui telepon genggam tidak bisa terhubung.
(Red).