SMPN 1 Klangenan Salah Satu Dari 6 Sekolah Terpilih Sebagai Sekolah Penggerak

Cirebon,RN Program Sekolah penggerak mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan di indonesai, di mana sekolah penggerak merupakan program...

Cirebon,RN

Program Sekolah penggerak mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan di indonesai, di mana sekolah penggerak merupakan program yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistic dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul(kepala sekolah dan guru).

" Kemudian, Kepala sekolah dan guru dari sekolah penggerak melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain." kata kepala sekolah SMPN 1 Klangenan Kab. Cirebon, H A Jumhur MPd kepada media diruangan kerjanya, Sabtu (21/01/2023).

Dalam hal ini menurutnya. Kepala sekolah merupakan elemen penting dalam pembenahan tata kelola dan menjadi motor penggerak setiap satuan pendidikan sehingga akan tercipta lingkungan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan melalui pembenahan sistem yang mendukung pada peningkatan kualitas pendidikan.

Dengan demikian. Kembali Beliau memeruskan, kepala sekolah adalah guru yang mampu mengintegrasikan profesionalismenya sebagai guru dan kompetensinya sebagai pemimpin manajerial sekolah untuk mewujudkan visi sekolah, yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

" Hal ini menunjukkan bahwa peranan kepala sekolah sebagai pemimpin menjadi indikator penting dalam terlaksananya pendidikan yang bermutu." ucap H Jumhur, salah satu kepala sekolah terpilih dari 6 Sekolah (SMPN 1 Kedaung, SMPN 1 Plumbon, SMPN 1 Lemahabang, SMPN lll Sumber dan SMPN lV Palimanan) sebagai sekolah penggerak angkatan ke-lll Program Sekolah Penggerak (PSP) tingkat Nasional.

Dalam kontek pendidikan, H Jumhur menjelaskan. Pendidikan yang bermutu mencakup input, proses dan ouput. Input, merupakan segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan dalam berlangsungnya suatu proses. Dan kemudian, proses pendidikan adalah menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu memotivasi dan memicu minat belajar dan mampu memperdayakan siswa.

" Sementara, ouput pendidikan merupakan seberapa besar lulusan dari pendidikan tersebut dapat diterima atau dipakai oleh stakeholders." terang H Jumhur, lulusan Sarjana dan Pasca Sarjana Pendidikan IPA itu.

Sementara. Hal ini sejalan dengan konsep transformasi bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan akan mampu menemukan solusi dan memperbaiki segala permasalahan secara mandiri. Kemudian, sekolah Penggerak diharapkan dapat melakukan perubahan secara terus menerus dan bertransformasi menjadi sekolah yang mencetak Profil Pelajar Pancasila.

Untuk itu. Sekolah Penggerak selain menjadi agen perubahan bagi sekolah lain di sekitarnya, juga menjadi inisiator dalam menjembatani sekolah-sekolah sekitar untuk berbagi solusi dan inovasi guna meningkatkan mutu pembelajaran. " Selain itu, melalui sistem gotong-royong pula program Sekolah Penggerak juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem perubahan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di level daerah dan nasional." pungkas H Jumhur. *(hasan)*