Sedekah Yang Mengubah Dunia

Pandeglang, RN  Gumintang selaku Relawan Banten Peduli Kemanusiaan sekaligus melaksanakan silaturrahim serta menyalurkan santunan dan bingki...

Pandeglang, RN 

Gumintang selaku Relawan Banten Peduli Kemanusiaan sekaligus melaksanakan silaturrahim serta menyalurkan santunan dan bingkisan yatim- piatu di Desa Kalanganyar Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Bante,  pada Rabu (1/2).

Program berkah berbagi yatim yang secara rutin ini merupakan program berbagi bersama anak yatim-piatu dimana dalam hal ini Banten Peduli Kemanusiaan menyalurkan titipan santunan dari para donatur Banten Peduli Kemanusiaan. 

“Anak yang diberikan santunan memang adalah anak yatim-piatu termasuk golongan orang yang tidak mampu yang belum aqil balig,” kata Gumintang, Rabu (1/2/23).

Ia menjelaskan, santunan ini dirasa tepat bagi anak-anak tersebut. Karena kondisi keluarganya berasal dari kalangan kurang mampu. 

Selain itu, ia berharap, santunan yang diberikan lewat Program berkah berbagi yatim bersama Banten Peduli Kemanusiaan ini bisa membantu kebutuhan anak yatim-piatu. “Jadi memang layak dibantu, mudah-mudahan Banten Peduli Kemanusiaan semakin dikenal dan dipercayai oleh masyarakat umum, khususnya para donatur,” jelasnya.

“Alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan dari semua yang sudah menyisihkan rejekinya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya,” jelasnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah berdonasi. Syukurlah seluruh kegiatan bisa berjalan lancar atas dukungan dari semua pihak," lanjutnya.

Bantuan yang digalang dari gotong royong anggotanya tersebut menurut Gumintang masih sangat terbatas.

"Meski demikian, semangat gerakan berbagi yang dilakukan oleh Komunitas Banten Peduli Kemanusiaan dapat meningkatkan rasa saling peduli antar masyarakat ", pungkasnya.

Sedekah Adalah Dakwah

Ada kearifan klasik yang menyentak kesadaran kita setiap kali kita membicarakan kembali makna surah al-Maun. 

Sedekah itu dakwah, dan dakwah itu memiliki makna yang luas. Syiar Islam yang dilakukan sekelompok besar pemuda-pemudi yang menyerukan keluhuran Allah yang maha tinggi, dan menyebutkan kemuliaan Rasulullah yang merupakan teladan agung bagi manusia yang mengikutinya, itu termasuk dakwah. 

Mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran agama, itu juga termasuk dakwah. Pada tahap permulaan gerakan Islam, dakwah berarti mengajak banyak kalangan menjadi pengikut Rasulullah.

Dakwah memang berarti menyeru, mengajak dan menyampaikan ajakan. Mereka yang di dakwahi pada mulanya golongan orang-orang yang belum beragama dan diajak untuk masuk Islam. Dalam tahapan sejarah Islam selanjutnya, dakwah bisa berarti menyeru atau mengajak berbuat baik. Mengajak berbuat baik itu sudah dakwah. Seruan ini ditujukan pada sesama orang Islam.

Seruan seperti itu merupakan bagian dari amar makruf (mengajak berbuat baik) dan nahi mungkar (mencegah dengan berbagai cara) apa pun yang merupakan tindakan buruk yang merugikan orang banyak. Di sini lama-lama dakwah tidak dimaksudkan mencari sebanyak-banyaknya pengikut, melainkan merupakan usaha pendalaman dan menawarkan pemahaman agama secara mendalam dan hakiki.

Alangkah bagusnya, dan betapa besar dampak sosialnya di dalam masyarakat bila kelompok berbagi santunan itu juga berubah menjadi suatu gerakan. Kita sebut saja gerakan filantropi. Isinya membangun gerakan berbagi yang bersih, jujur dan transparan di dalam segenap perilaku sehari hari. Dengan begitu, akan menjadi sifat baik dan melembaga.

Dia tidak ada lagi di dalam kebersamaan itu. Kemuliaan seperti ini kita tunggu. Kita mengharapkan munculnya suatu tindakan yang memesona orang banyak. Kelas menengah kota, atau kelas atas, yang giat berbuka bersama, tarawih bersama, dan murah hati menyantuni kaum lemah yang dibikin makin lemah oleh tatanan politik dan ekonomi kita, bisa menjadi pelopor. Kelas menengah macam ini memiliki potensi sangat besar.

Kecuali itu, kita menanti munculnya suara-suara di berbagai masjid kita, yang melakukan dakwahnya dengan lembut, dan menyentuh. Masjid tak usah bersaing dengan suara keras dan berlomba menjadi yang paling keras. Suara keras, hiruk-pikuk di masjid memang suara syiar Islam yang baik. Tapi berlomba menyuarakan keluhuran agama secara lembut, membaca ayat ayat suci secara lembut, kelihatannya akan lebih menyentuh hati manusia.

Kefasihan dan kelembutan lebih memesona. Ini dakwah yang menyentuh dunia dalam kita. Dan mengubah kesadaran kita dari dalam. Sentuhan kelembutan ini wujud pesona yang agung, yang dibutuhkan setiap telinga, setiap hati. Dakwah Islam yang memesona seperti ini makin lama makin menjauh dari kita.

Padahal, ini harta kekayaan umat yang sangat berharga. Harta kekayaan tak boleh dibiarkan hilang begitu saja. 

Sedekah adalah dakwah dan Dakwah yang memesona, biarpun hanya harta tak seberapa, bisa mengubah dunia. (Wan).