Usai Dua Prades Pasirkadu Diberhentikan, Warga Sebut Ada Unsur KKN

Pandeglang, RN   Pasca beredarnya informasi ditengah masyarakat ada dua perangkat desa (Prades) di Desa Pasirkadu Kecamatan Sukaresmi Kabupa...

Pandeglang, RN 

Pasca beredarnya informasi ditengah masyarakat ada dua perangkat desa (Prades) di Desa Pasirkadu Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang diberhentikan, kini muncul tudingan dari warga bahwa Kepala Desa Pasirkadu terlibat unsur KKN lantaran ada pengangkatan anaknya menjadi salah satu pegawai di desa yang dipimpinnya. 

"Adanya dua perangkat desa yang diberhentikan, tentunya ada kesempatan untuk warga masyarakat menjadi pegawai desa melalui informasi terbuka untuk seluruh masyarakat, namun yang terjadi justru seperti main petak umpet, tidak tranparansi dan terkesan ada unsur KKN lantaran yang terpilih menjadi perangkat desa adalah salah satu anak kandungnya Kepala Desa", ungkapnya Encuk, Rabu (7/6/23).

Menurut Encuk, perangkat desa yang diberhentikan oleh Kepala Desa bernama Asnamin dan Nahru yang menjabat sebagai Kaur Pelayanan dan Kaur Perencanaan yang digantikan oleh Irfan anaknya Kades dan H. Sarifuddin tanpa melalui seleksi perekrutan oleh Pansel. 

"Saya heran kepada A. Junaedi sebagai Kepala Desa mengangkat perangkat desa seolah semaunya sendiri tanpa ada seleksi dan informasi kepada masyarakat sebelumnya dan tentu seharusnya pemberhentian dan pengangkatan Perangkat desa itu harus sesuai dengan aturan yang ada bahkan harus koordinasi dengan pihak Kecamatan dan DPMPD Kabupaten Pandeglang",imbuhnya. 

Hal itu dibenarkan oleh salah satu tokoh masyarakat Desa Pasirkadu, "memang benar pak, proses pengangkatan dua perangkat desa di wilayah kami tidak transparan kepada masyarakat yang seharusnya informasi terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat dan lowongan kerja itu harus dipampang di tempat tempat umum yang strategis dan jangan hanya ada kepentingan pribadinya Kepala Desa sedangkan yang terjadi di Pasirkadu ini tidak sesuai prosedur," ungkapnya tokoh masyarakat ke media ini. 

Bahkan dari informasi warga, tidak ada pembentukan panitia seleksi dalam penjaringan perangkat desa.

"Untuk itu kami berharap agar pemerintah desa Pasirkadu harus transparan dan mengadakan seleksi ulang terhadap penjaringan perangkat desa yang kemarin terpilih karena dibalik ini ada unsur KKN dan dugaan suap menyuap", ucapnya tanpa menjelaskan lebih rinci. 

Ditemui di Kantor Desa Pasirkadu, Samsudin mengaku tidak mengetahui adanya proses seleksi pengangkatan perangkat desa.

"Saya sebagai Kadus 1 tidak mengetahui adanya informasi lowongan kerja jadi perangkat desa bahkan proses seleksi perekrutan Pegawai desa juga tidak tahu walaupun setiap hari kerja", ucapnya singkat. 

Sementara A. Junaedi Kepala Desa Pasirkadu saat hendak dikonfirmasi di ruang kerjanya tidak ada dan dihubungi melalui telepon genggam belum memberikan keterangan persnya. . (Wan).