Ujang Tursina, SH.,MH : Negara Harus Ikut Tanggung Jawab Atas Kematian MS di Rutan Polres Pandeglang

Pandeglang, RN  Melalui Kuasa Hukum yang ditunjuk mendampingi keluarga Almarhum MS, pihaknya mengatakan pada saat meninggal MS alias BC dike...

Pandeglang, RN 

Melalui Kuasa Hukum yang ditunjuk mendampingi keluarga Almarhum MS, pihaknya mengatakan pada saat meninggal MS alias BC diketahui statusnya masih tahanan yang diamankan di Rumah Tahan (Rutan) Polres Pandeglang Polda Banten dan masih menjalani tahapan pemeriksaan atas dugaan Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Diketahui, MS bersama temannya pada saat ekpos gelar perkara di halaman Polres Pandeglang, pada saat itu sempat kena damprat oleh Bude Tri Risma Kemensos RI, beberapa waktu lalu.

Ujang Tursina, SH., MH yang telah ditunjuk sebagai Kuasa Hukum oleh Sri Kunaeni (52) Warga Kecamatan Panimbang, yang merupakan Ibu kandung dari MS alias BC yaitu tahanan yang diketahui sudah meregang nyawa dibalik jeruji besi Rutan Polres Pandeglang, 

"saya dalam hal ini bertindak sebagai kuasa hukum mendampingi ibu Sri Kunaeni keluarga dari Almarhumah MS, dari pihak kami belum dapat meyakini bahwa MS yang belum P21 masih dalam tahap pemeriksaan atas dugaan kasus TPPO yang meninggal tanpa sebab, "Ucap UT panggilan akrab Ujang Tursina, Selasa (11/7/23).

UT menuturkan bahwa MS sebagai terperiksa belum ada putusan dari Pengadilan,

"Intinya MS selaku terperiksa belum ada putusan dari Pengadilan tentunya masih jadi kewajiban dari kepolisian untuk memberikan perlindungan dan pengawasan kepada almarhum MS, pasalnya masih terperiksa di Rutan milik negara maka negara harus ikut tanggung jawab atas meninggalnya MS," paparnya. 

Sementara pihak kepolisian Polres Pandeglang Polda Banten saat dikonfirmasi awak media menyampaikan,

"Hasil pemeriksaan kami kepada saksi saksi bahwa almarhum ini selama di tahanan itu pendiam, tidak banyak bicara, jadi dugaan sementara karena depresi terhadap sanksi hukuman yang akan dia jalani. Ibu Mensos sempat datang dan melihat situasi kondisi, dari mulai kondisi korban dan segala macam dan saat itu Bu Menteri berpesan agar para pelaku ditindak sesuai hukum yang berlaku," ujar AKP Silton, Kasatreskrim Polres Pandeglang ke media, pada Senin (10/7/2023) lalu. 

Menurutnya, BC ditemukan tewas gantung diri pada 04 Juli 2023, sekitar pukul 06.00 WIB. Dia bunuh diri dengan cara mengikat tali celana pendek ke besi ventilasi toilet penjara. Total, ada 14 saksi yang dimintai keterangan oleh Polres Pandeglang terkait kematian BC. 

Hasil visum kematian BC juga diterima Satreskrim Polres Pandeglang. Berdasarkan seluruh bukti dan keterangan yang mereka terima, kesimpulannya BC mati karena gantung diri. 

"Dari hasil gelar perkara yang kami lakukan berikut dengan saksi-saksi yang kami periksa, disimpulkan bahwa almarhum meninggal disebabkan karena gantung diri menggunakan tali kolor yang ada di dalam celana dan kemudian tali tersebut digantungkan ke ventilasi WC dalam tahanan", paparnya AKP Silton.

Sesudah ditemukan tewas oleh teman sekamarnya, tahanan yang lain memberitahu petugas jaga yang kemudian korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. 

AKP Silton menjelaskan segera memberitahu dan memfasilitasi keluarga BC untuk datang ke Polres Pandeglang dan menjelaskan kronologis kejadian dan membawa keluarga ke rumah sakit, untuk melihat jenazah BC. 

Ia menuturkan bahwa tidak ada luka penganiayaan di tubuh BC, hanya ada bekas jeratan di leher korban dan hanya ditemukan luka lebam jeratan tali, jadi tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan atau pemukulan, seperti isu yang beredar saat ini," pungkasnya. (Gus/Wan).