Oknum LMDH di Cibaliung Diduga Terlibat Kasus Pencurian Kayu Jati

Pandeglang, RN  Polisi Kehutanan (Polhut) Perhutani KPH Banten dan jajarannya berhasil mengamankan puluhan potongan kayu jati bentuk gelondo...

Pandeglang, RN 

Polisi Kehutanan (Polhut) Perhutani KPH Banten dan jajarannya berhasil mengamankan puluhan potongan kayu jati bentuk gelondongan dari salah satu penampung kayu (panglong) di Desa Cibingbin Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Kayu Jati diduga hasil curian diamankan di Tempat Penimbunan Kayu (TPK)  Pos Keamanan Hutan BKPH Cikeusik Perum Perhutani KPH Banten. 

Iip Fauzi selaku Danru Polhut KPH Banten saat dikonfirmasi soal adanya dugaan pencurian kayu jati milik Perum Perhutani menuturkan masih dalam tahap penyelidikan,

"terkait informasi itu sementara barang bukti telah kami amankan, namun masih dalam proses penyelidikan. Barang bukti sekarang ada di TPK BKPH Cikeusik", jelas Iip Fauzi ke media, Kamis (5/10/23). 

Adapun jumlah kayu yang kami amankan dari panglong di Desa Cibingbin itu sebanyak 22 pentung  namun soal penampung kayu tersebut saya tidak mengetahui namanya.

"Nama penampung kayu jati tersebut saya tidak mengetahuinya karena saat itu lagi buru buru mengejar waktu, yang penting saya bersama  Pak Aan Polter,kami melihat ada 22 pentung lalu diangkut oleh mobil yang diupayakan oleh Pak Aan", imbuhnya. 

Namun saat ditanya soal rumor adanya informasi permintaan uang jutaan rupiah kepada lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) oleh Polhut ? Iip Fauzi menuturkan soal informasi itu masih diselidiki. 

"Waduh....soal adanya informasi itu sebenarnya saya juga sedang menyelidiki karena selalu mengatasnamakan "POLHUT" ke  setiap panglong, makanya sekarang sedang menyelidiki siapa orangnya tapi setelah saya tanya ke tim itu bukan Polhut", kilahnya. 

Untuk kedepannya, kami akan melaporkan kasus dugaan pencurian kayu jati tersebut sesuai aturan hukum.

"Kami akan melaporkan sesuai hukum dan aturan yang ada dan Undang-undang yang berlaku. Sedangkan soal informasi permintaan uang kepada LMDH yang mengatasnamakan POLHUT, kami akan konfirmasi ke pihak panglong, dan memang anggota Polhut juga ada yang ngomong seperti itu ",jelas Danru Polhut KPH Banten. 

Terpisah, pengusaha kayu di Desa Cibingbin, RSB saat dikonfirmasi mengakui membeli kayu jati dari  LMDH.

"memang benar saya telah membeli kayu jati dari LMDH sebanyak dua langsiran atau dua mobil dump truk sekitar 5 kubik dengan biaya yang saya keluarkan untuk tenaga kerja plus modal sebesar Rp. 6 juta",  paparnya.

Namun beberapa hari lalu, ada petugas Perum Perhutani bernama Pak IIP, Pak Asep dan satu temannya datang ke panglong saya dan mengatakan bahwa kayu jati yang dibeli saya dari LMDH itu kayu Produksi milik Perhutani.

"Kayu yang saya beli dari Pak MRT  Ketua LMDH itu kayu produksi milik Perhutani dan sudah diangkut separuhnya oleh Pak Iip Danru Polhut karena katanya LMDH Desa Mendung itu telah menyalahgunakan masalah aturan dan saya hanya mengikuti saja, tetapi saya berharap agar saya tidak dirugikan dalam hal ini", pungkasnya. (Wan).