Polemik Rehab TPI Sidamukti Terus Berlanjut, Konsultan : Kontraktor Bisa di Blacklist !!

Pandeglang, RN  Rehabilitasi gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Sidamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten ...

Pandeglang, RN 

Rehabilitasi gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Sidamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang didanai dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten APBD Provinsi Tahun 2023 sebesar Rp. 101.189.500,- yang dikerjakan oleh CV. Jabal Karang polemiknya terus berlanjut. 

Pantauan media, kegiatan rehabilitasi gedung TPI yang sudah di Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan, sempat ditinggal begitu saja, namun pasca terekpos di media, akhirnya diperiksa kembali oleh Desmano selaku Konsultan Individu DKP Provinsi Banten, Dede Sekertaris Dewan (Sekwan) Provinsi Banten, Kusnadi Pelaksana Proyek CV Jabal Karang dan Mulyono Manager TPI Sidamukti. 

Konsultan Individu DKP Provinsi Banten, Desmano mengatakan pihak penyedia atau kontaktor bisa di blacklist.

"Apabila pihak penyedia tidak menyelesaikan kegiatan rehabilitasi maka sangsinya akan di blacklist dan saya pun akan mengkoordinasikan agar nama perusahaan tersebut tidak dipakai lagi untuk pekerjaan yang selanjutnya", tegas Desmano saat dikonfirmasi di TPI Sidamukti, Rabu (29/11/23) pukul 14.30 WIB.

Sebelumnya, Desmano menyampaikan bahwa berdasarkan hasil PHO, ada beberapa catatan kekurangan yang harus diselesaikan oleh CV Jabal Karang.

"di TPI Sidamukti memang benar ada beberapa item yang belum diselesaikan, makanya pada hari ini saya sampaikan klarifikasi, bahwa pekerjaan harus diselesaikan pihak penyedia karena bila dia tidak bertanggung jawab maka saya yang akan menindak. Sebelum Inspektorat menindak maka saya yang akan menindak mereka", tegasnya.

Adapun soal kekurangan dari pekerjaan itu adalah kekurangan dari finishing, karena dari nilai RAB yang telah disepakati untuk pekerjaan tersebut itemnya ada yang belum dikerjakan.

"Saat diklarifikasi, kita panggil penyedianya dan mereka siap untuk melanjutkan pekerjaannya. Item pekerjaan yang belum diselesaikan yaitu plester hebel, pasang pintu dan floor lantai namun juga ada kekurangan dari atap tapi kami suruh agar selesaikan, supaya close 100 % dikerjakan", imbuhnya.

Pada perencanaan awal, dana rehabilitasi tersebut akan digunakan untuk rehab atap, pengecatan, perbaikan kios termasuk pemasangan instalasi listrik. "Yah bila di dikonversikan ke bentuk rupiah, maka kerugian dari kekurangan volume yang belum dikerjakan ditaksir hanya sekitar Rp. 5 jutaan," katanya. 

Sementara, Kusnadi selaku pelaksana CV. Jabal Karang mengakui ada beberapa item catatan yang belum terselesaikan.

"Dari Tim PHO DKP Provinsi Banten terakhir ada tiga catatan yang belum terselesaikan yaitu perbaikan gedung arah kiblat mushola, peluran, termasuk keramik mushola, namun terkait selesai atau tidaknya bangunan tergantung penilaian tim PHO. Namun, terkait anggaran yang sudah digunakan sekitar 70 % dari nilai anggaran RP. 101 juta lebih atau kurang lebih sekitar Rp 70 jutaan tapi saya tidak ada nota nya karena di CV Jabal Karang sama sama saling percaya", jelasnya Kusnadi yang akrab dipanggil Engkus.

Engkus menjelaskan, rehab TPI Sidamukti yang dikerjakan oleh kami dari CV Jabal Karang, meliputi rehab atap TPI, pembuatan Musola dan perbaikan outlet yang tadinya tidak layak menjadi layak termasuk pengecatan seluruh bangunan di TPI Sidamukti. 

Saat ditanya, bila rehab bangunan selesai diangka 70 % apakah sisanya akan dikembalikan ke negara ??

Engkus menjelaskan bahwa dari sisa penggunaan dana 30 % itu tidak ada mutlak 30 % tetapi dipotong PPN PPh 12,5 % dan ada fee bendera perusahaan 3 % dan untuk yang lainnya, termasuk ada dana administrasi yang bersifat umum, kondisional maksudnya. 

"Sebagai masukan untuk DKP Provinsi Banten diharapkan dalam setiap kegiatan pekerjaan ada konsultan pengawas di lapangan jangan sampai terjadi seperti sekarang ini", pungkasnya.

Sebagai informasi : saat di ruangan Aula TPI, Engkus berjanji akan mengganti 1 buah pintu bagian belakang, ganti tiga jendela plus bingkai termasuk merapihkan kamar mandi dan perbaikan gedung Musola yang salah arah kiblat. *(Wan).