Terkait Penyerobotan Tanah, PT Grahabuana Cikarang Akan Polisikan Kades Jatibaru

CIKARANG, RN - Sungguh di sayangkan dengan dalih untuk kepentingan masyarakat salah satu oknum kades di duga melakukan penyerebo...

CIKARANG, RN- Sungguh di sayangkan dengan dalih untuk kepentingan masyarakat salah satu oknum kades di duga melakukan penyerebotan lahan dengan melakukan kegiatan pengurugan yang dilakukan oleh oknum pemerintah desa Jatibaru,kecamatan Cikarang Timur,terhadap lahan milik PT.Grahabuana Cikarang,di kampung Pengupukan RT 01/RW 04,desa Jatibaru,kecamatan Cikarang timur,kabupaten Bekasi,dengan merespon hal ini Pihak PT.Grahabuana Cikarang langsung bergerak dan mengambil langkah persuasif dengan melakukan mediasi dan komunikasi dengan Pemerintah desa Jati baru,namun pemerintah desa tidak kooperatif sehingga proses mediasi tidak berjalan,disisi lain kegiatan pengurugan lahan dimaksud tetap dilakukan tanpa adanya izin oleh pihak PT Grahabuana Cikarang dengan menggunakan eksavator dan material tanah merah sehingga merusak kondisi asli dan fisik dari tanah tersebut,akibat dari kegiatan tersebut menyebabkan kerusakan fisik tanah dan tentunya menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 

Berdasarkan keterangan dari para pekerja konstruksi di lokasi tersebut, pekerjaan ini dilakukan atas instruksi dari oknum perangkat desa dan kepala desa  alias “SD”dimana nantinya lahan yang diurug tersebut akan dijadikan TPU (tempat pemakaman umum)dimana seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam penentuan lokasi untuk TPU perlu adanya kajian yang mendalam dan izin dari pemerintah daerah terlebih dahulu. Jika hal ini benar benar terjadi maka menunjukkan bahwa pemerintah desa Jatibaru bertindak sembrono dan arogan dalam pengambilan keputusan tercermin dalam tindakan yang mengesampingkan regulasi yang ada,belum lagi berbicara aspek pendanaan dan anggaran dimana tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam pengurugan dan pekerjaan turap tersebut sehingga patut dan perlu dipertanyakan dari mana asal sumber pembiayaan pekerjaan tersebut.

Atas tindakan tersebut sesuai dengan informasi yang ada Pihak PT. GRAHABUANA CIKARANG telah melayangkan surat teguran nomor surat:081/SK-LTGS/XI/2023,yang berisikan teguran untuk segera menghentikan kegiatan pengurugan dan pemasangan turap serta mengembalikan tanah tersebut ke kondisi seperti semula dan apabila tidak ditindaklanjuti maka pihak perusahaan akan mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan perkara ini,dimana berdasarkan undang-undang yang berlaku pihak yang memanfaatkan lahan milik orang lain tanpa izin termasuk dalam tindakan pidana mengacu KUHP

Heru Rahman,"team pengawasan dari perusahaan,"kami dari pihak PT.GRAHABUANA CIKARANG meluruskan permasalahan dan menunggu itikad baik dari pihak kades jati baru,setidaknya berkomunikasi dengan pihak kami dengan secara baik-baik,dan menyerahkan tanah yang jelas jelas bukan haknya kepada kami,tindakan semena mena asal urug apalagi dengan membangun turap tanpa mempertimbangkan alas kepemilikan  atas tanah,buktikan dulu keabsahan surat-suratnya,apalagi itu katanya buat TPU(tempat pemakaman umum)yang jelas-jelas untuk kepentingan umum,agar tidak terjadi masalah di kemudian hari, kita melakukan peneguran bukan tanpa dasar dikarenakan tanah sudah ada SHGB(sertifikat hak guna bangun) nomor:2 /Jatibaru,atas nama perusahaan bahkan sudah semenjak lama diterbitkannya,kalau permasalahan ini tidak selesai kami tidak segan-segan akan mengarahkan permasalahan ini ke pihak yang berwajib agar bisa diproses sesuai hukum yang berlaku,"pungkasnya.

Harapan terjalin komunikasi antara pihak swasta dan baik pemerintah desa,kecamatan dan pemkab, mengedepankan musyawarah untuk mufakat agar tidak terjadi mis komunikasi dan salah persepsi,yang terciptalah situasi yang kondusif dan harmonis. (Ongkan).