Sejumlah Kelurahan di Kabupaten Kuningan Kena tuntutan ganti rugi (TGR)

Kuningan, RN Dampak dari kegiatan pembangunan yang di lakukan sejumlah Kelurahan di Kabupaten Kuningan, yang diduga melanggar aturan akhirny...

Kuningan, RN

Dampak dari kegiatan pembangunan yang di lakukan sejumlah Kelurahan di Kabupaten Kuningan, yang diduga melanggar aturan akhirnya mendapatkan sangsi yaitu harus mengembalikan sejumlah uang ke negara atau di kenal dengan sebutan Tuntutan Ganti Rugi (TGR).

Untuk informasi TGR adalah Tuntutan Ganti Rugi yang selanjutnya disebut TGR adalah suatu proses tuntutan terhadap pegawai dalam kedudukannya bukan sebagai Bendahara dan bukan sebagai Pengurus Barang serta pihak lain dengan tujuan menuntut penggantian kerugian yang disebabkan oleh perbuatannya melanggar hukum dan/atau melalaikan kewajibannya.

Narasumber mengatakan sejumlah Kelurahan di Kabupaten Kuningan Kena TGR atau di tuntut ganti rugi harus mengembalikan uang ke negara dengan jumlah yang bervariatif.

" Iya om hampir semua kelurahan kena tgr , nggak tau udah pada bayar semua apa belum, dari kegiatan tahun kemarin," kata narasumber yang namanya nggak mau di publikasikan.

Dari sejumlah Kelurahan tersebut salah satunya menurut dia adalah kelurahan Cigintung, Citangtu, Cirendang dan yang lainnya .

Waktu di konfirmasi hal tersebut Lurah Cigintung Hj.Nuryati S.E.Senin (8/1/2024) di ruang kerjanya.... Enggan memberikan komentar karena menurut nya dia tidakbegitu tau sebab baru menjabat lurah di kelurahan Cigintung.

" Terkait itu kurang begitu paham karena saya baru tugas di sini hasil rotasi yang terakhir kemarin (rotasi akhir 2023 ...,.red),"katanya .

Di tempat terpisah Kepala kelurahan Citangtu Sutono tidak bisa mengelak waktu di konfirmasi di ruang kerjanya , Senin siang (8/1/2024), dia mengakui bahwa kelurahan Citangtu kena sangsi harus mengembalikan sejumlah uang ke kas negara, atau dengan kata lain TGR.

" Iya , padahal setiap kegiatan di sini uangnya langsung di kasih ke tim plaksana dan pengerjaannya pun mengutamakan kualitas karena yang kerja orang sini sini juga , tapi hasil evaluasi ya kena TGR tapi sedikit," jelas Sutono.

Sementara menanggapi hal tersebut ketua paguyuban lurah Kuningan Dadan Sudiana mengatakan memang benar dirinya sempat mendengar tentang sejumlah Kelurahan kena TGR, tetapi menurutnya itu masalah internal masing masing , akan tetap sebagai Ketua paguyuban dia berharap dengan kejadian hal tersebut bisa jadi acuan untuk evaluasi kedepannya.

" Mudah mudahan ke depannya tidak terjadi lagi, "Kata ketua paguyuban sambil berharap ke depan tiap kelurahan lebih teliti lagi dalam menjalankan program.

Di akhir pembicaraan Dadan menjelaskan bahwa yang mengakibatkan kena TGR ada Tiga faktor.

" Yang mengakibatkan terkena TGR ada Tiga faktor yaitu, penggunaan anggaran, pembendaharaan dan karena Warisan," pungkasnya.

(Fulls)