Komite Kecewa, Proyek Kementerian PUPR- DJCK- BPPWB di SDN Cibungur 3 Asal Jadi

Pandeglang, RN  Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Ban...

Polres Pandeglang dan Koramil Cigeulis Berikan Bantuan Untuk Nenek Sugiah

Dipanggil Kadisdik, Kepala SDN Wirasinga 2 Hanya Buat Janji

Terjadi Lagi Musibah, Kadinkes : Ini Menjadi PR Kedepannya Untuk Lebih Baik

Pandeglang, RN 

Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten (PUPR-DJCK-BPPWB). Dikeluhkan pengguna atau penerima manfaat. Pasalnya pengguna mengaku kecewa lantaran dalam pengerjaannya terkesan asal jadi, Sabtu (30/3/24).

Dilansir dari media www.tintamerahhit.com, Proyek dengan nama kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Pendidikan Sekolah Banten 2 kini tengah dilaksanakan oleh PT. Abdi Prima Intikarya dengan anggaran Rp. 60,6 miliar lebih untuk 43 Sekolah Dasar yang berada di Provinsi Banten. 

Dari 43 sekolah dasar yang direnovasi, salah satunya SDN Cibungur 3 Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang dikeluhkan oleh pengguna atau penerima manfaat di sekolah tersebut. Keluhan itu, dari Ahmad Yani selaku Ketua Komite SDN Cibungur 3 Kecamatan Sukaresmi, dia mengaku khawatir dengan bahan material terpasang pada kegiatan tersebut terutama terhadap jenis hollow terlalu tipis sementara gypsum tebal.

"Kami sayangkan bahan material hollow yang tipis, sementara gypsum nya berat, saya jujur tidak percaya dengan bahan hollow seperti itu, saya takut ketika ada gempa khawatir ambruk, bahkan saya sudah tanya kepada pihak pelaksana ternyata jenis material hollow semuanya sama, ini yang aneh," paparnya.

Dikatakan, Ahmad Yani, Proyek yang menelan anggaran miliaran seperti itu, menurutnya tidak mungkin apabila jenis material dengan bahan yang tipis serta tidak berkualitas, ujar Ahmad dirinya juga tidak mengetahui gambar atau rancangan anggaran belanja untuk SDN Cibungur 3 Kecamatan Sukaresmi.

"Saya tidak bakal tinggal diam, karena saya meragukan kualitas bahan material ini, dan apabila ditemukan tidak sesuai dengan RAB saya minta untuk dibongkar ulang," tegasnya.

Ahmad Yani selaku Ketua Komite mengharapkan pembangunan yang kuat, berkualitas sesuai dengan kerangka acuan kerja Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten. Sebab Gedung pendidikan ini merupakan kebutuhan jangka panjang dari generasi ke generasi.

Karena ragu terhadap kualitas material yang digunakan oleh Kontraktor PT. Abdi Prima Intikarya, dirinya meminta kepada Instansi terkait, seperti Pengawas PU Pusat, agar segera turun tangan, dan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera membentuk tim dalam penindakan adanya dugaan kerugian dari kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Banten 2 ini.

Sementara itu, Kontraktor PT. Abdi Prima Intikarya dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten (BPPWB) belum dapat dikonfirmasi sampai berita ini diterbitkan. *(Wan/Tim)