KPM BPNT Dipungli Oknum RT, Kasi Kesra Desa Bojongmanik : Itu Tradisi

Pandeglang, RN  Sejumlah warga Desa Bojongmanik Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku sangat keberatan adanya ...

Anggota DPRD Banten H.M.Kuswandi, SH Tutup Usia 

 Tim Kesehatan PKM Cigeulis Kunjungi Rumah Keluarga Rawan 

 Demi Untung Besar, Toko Lia Jaya Sobang Jual Pupuk Bersubsidi ke Desa Lain

Pandeglang, RN 

Sejumlah warga Desa Bojongmanik Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku sangat keberatan adanya pungutan Rp 50.000,- atas program bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan di Aula Kantor Desa Bojongmanik Jl. Munjul - Turus Km 04, Pada Kamis (21/3/24). 

"Kami sebagai penerima bantuan sosial BPNT dari pemerintah sangat keberatan adanya pemungutan uang sebesar Rp. 50.000,- yang dilakukan oleh pegawai Desa Bojongmanik" jelas warga Desa Bojongmanik berinisial Rkb melalui Surat Pernyataan bermaterai yang ditandatanganinya pada Kamis tanggal 21 Maret 2024.

Hal yang sama, dijelaskan warga Kp Lapangan Desa Bojongmanik berinisial SR melalui Surat Pernyataan bermaterai Rp.10.000,- 

"Dengan ini saya menyatakan yang sebenar benarnya bahwa saya menerima bantuan dari desa melalui program BPNT telah dipungut biaya sebesar Rp. 50.000, oleh saudara Supriyadi sebagai Ketua RT. Kemudian, SR menambahkan, Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya dan saya siap bertanggung jawab dihadapan undang undang yang berlaku dan tanpa paksaan dari siapapun. Terima kasih", kata SR dalam pernyataan resmi bermaterai. 

Terpisah, Umu Sopyan Kasi Kesra Desa Bojongmanik saat dikonfirmasi membantah adanya informasi dugaan pungli. 

"Sebenarnya itu bukan dugaan pungli tetapi itu sudah jadi tradisi penerima, karena banyak penerima yang mungkin perihatin kepada perangkat desa atau kepada RT RW makanya ketika ada pencairan ngasih uang, ada yang Rp.25.000,- ada yang Rp 5.000,- bahkan ada yang ngasih Rp.10.000,- jadi itu bukan pungli karena di Desa Bojongmanik ada juga yang tidak ngasih, yah kita gada masalah intinya nominalnya bervariatif, ada juga warga yang besar hati ngasih Rp.50.000,- ", kata Umu Sopyan saat ditemui di Aula Kantor Desa Bojongmanik, Jumat (22/3/24).

Kasi Kesra Desa Bojongmanik menambahkan bahwa jumlah KPM PKH BPNT di Desa Bojongmanik ada 297 KPM yang terdiri dari 130 KPM PKH dan sisanya penerima program BPNT 167. 

Saat ditanya kembali, apakah kegiatan pemberian uang dari KPM ke pegawai desa itu sebuah tradisi ?? Umu Sopyan menyampaikan bahwa itu bukan tradisi, persoalan ngasih itu memang ada saja setiap pembagian masyarakat yang ngasih dan ada yang tidak, dan kita tidak bisa melarang selagi mereka tidak merasa dipaksa. Adanya kegiatan seperti ini bukan hanya terjadi sekarang dan tahun kemarin tetapi memang sejak kades terdahulu itu sudah terjadi, bagi mereka yang mendapat program terus ngasih itu sudah terbiasa sampai sekarang bahkan kepada lurah lurah yang lainpun sama dan itu terbiasa", jelasnya. 

Saya menghimbau untuk masyarakat khususnya Desa Bojongmanik ke depan, karena ini memasuki situasi politik jelang Pilkades jangan sampai mau diadu dombakan. Marilah kita jaga lingkungan kita tatanan pemerintahan desa Bojongmanik jangan sampai mau diadu adu oleh orang yang mempunyai kepentingan politik Pilkades kedepannya," katanya.

Sementara, Pejabat Kepala Desa Bojongmanik, Taufik Azis saat hendak dikonfirmasi tidak berada di Kantor Desa Bojongmanik. 

"Pak Taufik Azis hari ini belum masuk ke Kantor Desa Bojongmanik kemungkinan masih mengajar di SMP Negeri 1 Sindangresmi", kata Umu Sopyan.

Saat ditanya, apakah benar Pak Taufik Ajis memiliki 3 (tiga) jabatan jadi Guru SMP Negeri 1 Sindangresmi, Pejabat Kades Bojongmanik dan Anggota BPD Desa Ciodeng ?? Ya benar, kata Kasi Kesra Desa Bojongmanik mengakhiri. *(Wan).