Berdalih Untuk Bayar Pajak, Kades Gadaikan Aset Desa Senilai Rp 10 Juta

Pandeglang, RN  Baru baru ini seorang Kepala Desa di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, berinisial NS ketahuan  menggadaikan sebidang tan...

Pandeglang, RN 

Baru baru ini seorang Kepala Desa di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, berinisial NS ketahuan  menggadaikan sebidang tanah berupa sawah bengkok (aset milik desa) yang terletak di Blok Bedug Kp. Bojong Kondang Desa Sukadame Kecamatan Pagelaran. 

Kepada media, Tb. Ahmad Saefi, SH mengatakan bahwa alasan Kepala Desa asal Kecamatan Cikedal berinisial NS menggadaikan aset milik desa dengan alasan untuk bayar pajak.

"Alasan kades berinisial NS menggadaikan sawah bengkok seluas 5000 M2 yang berada di Blok Bedug Kp Bojong Kondang Desa Sukadame kepada salah seorang Kepala Sekolah di Kecamatan Pagelaran lantaran ada kebutuhan untuk bayar pajak senilai Rp 10 Juta," ungkapnya Tb. Ahmad Saefi, SH pada Sabtu (13/4/24). 

Tb Ahmad menuturkan pada awalnya dia menceritakan kedatangan seorang kepala desa dengan maksud mau pinjam uang dengan alasan mau bayar pajak Desa dengan jaminan sawah bengkok, kemudian pada tanggal 18 Pebruari 2022 terjadilah gadai menggadai atas sawah tersebut dengan nilai 10 juta dengan bukti surat keterangan gadai bahkan ditandatangani diatas materai oleh keduanya serta disaksikan oleh dua orang saksi, namun sekitar bulan Februari 2024 lalu sawah bengkok yang bersebelahan dengan sawah bengkok milik Pemerintah Desa Montor tersebut, digarap oleh pihak lain tanpa izin dari penggadai.

Ahmad Saefi menyampaikan bahwa pihak penggadai tidak mempermasalahkan soal sawah digarap oleh pihak lain, akan tetapi minta uang gadai segera dikembalikan. "Pihak penggadai sawah sejak awal sebetulnya hanya membantu kepada kades tersebut agar Pemerintah Desa berjalan lancar tetapi ternyata jaminannya digarap pihak lain untuk itu dia (penggadai) minta Kades Karya Utama masa bakti 2018 - 2023  segera mengembalikan uang yang dimaksud tetapi tidak kunjung dikembalikan. Dibantu saksi, penggadai terus berusaha persuasif menghubunginya namun hingga habis masa jabatannya, sang kades tidak juga mengembalikan uang tersebut," imbuhnya.

Upaya musyawarah kekeluargaan tidak mencapai hasil, bahkan mantan kades tersebut cenderung ingkar janji dengan alasan tidak ada uang atau menunggu kabar dari PJ Kades Karya Utama yang sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai hal ini. Pihak penggadai merasa dirugikan sehingga dalam waktu yang dekat ini akan melaporkan ke pihak kepolisian," jelasnya. 

Terpisah, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karya Utama, Mahmud saat dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui aset milik desa digadaikan oleh Kades. "Saya tidak mengetahui sawah bengkok digadaikan dan baru mendengar sekarang bahwa ada sawah bengkok digadaikan oleh Kades, lantaran selama ini tidak ada tembusan maupun ijin langsung atau tidak langsung kepada saya sebagai Ketua BPD," jelas Mahmud. 

"Untuk sawah bengkok yang berada di Kp Bojong Kondang Desa Sukadame Kecamatan Pagelaran  memang benar itu aset milik Pemerintah Desa Karya Utama yang saat ini tengah disewakan kepada H. Arniman asal Patia atas persetujuan bersama . Adapun ada informasi soal bengkok digadaikan, saya tidak mengetahuinya lantaran selama ini tidak ada informasi apapun kepada BPD maupun kepada perangkat desa ," katanya. 

Sementara, Eks Kepala Desa berinisial NS saat dikonfirmasi melalui WhatsApp belum memberikan klarifikasinya. *(Wan).