Memberatkan !! PTSL di Pandeglang Pemohon Diminta Rp. 800 Ribu

PANDEGLANG, RN Sejumlah warga di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, tepatnya di Kelurahan Babakan Kalanganyar merasa...

Ketua Pemuda GERMAS Cibitung Menyayangkan Pembangunan Jalan Cor Cikadu Asal Jadi

SMK PGRI Pandeglang Gelar Perkemahan PTA Di Mandalawangi

Cegah Korupsi, KPK Bersama Forum Lima Sakti Lakukan Sosialisasi Di Pandeglang

PANDEGLANG, RN

Sejumlah warga di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, tepatnya di Kelurahan Babakan Kalanganyar merasa keberatan atas biaya yang diminta oleh para RT dengan mengatasnamakan Kelurahan Babakan Kalanganyar dengan nilai yang diminta sebesar Rp 800.000,- dengan alasan hasil kesepakatan untuk biaya program PTSL. 

"Kami sebagai warga Kelurahan Babakan Kalanganyar terus terang merasa keberatan atas biaya proses pembuatan sertifikat PTSL sebesar Rp 800.000,- yang diminta oleh RT dengan alasan hasil kesepakatan musyawarah, Ungkapnya sumber, sebut saja Andi (nama disamarkan), Jumat (17/5/24). 

Atas permintaan tersebut, saya sudah memberikan uang setengahnya yaitu Rp 400.000,- dengan bukti kwitansi yang sudah di stempel oleh RT namun saya sedikit heran kenapa pembuatan sertifikat PTSL yang disampaikan oleh pihak BPN untuk wilayah Jawa dan Bali termasuk di Pandeglang biayanya hanya Rp.150.000,-. Biaya tersebut digunakan untuk penyiapan dokumen, pengadaan patok, dan operasional petugas kelurahan atau desa,"jelasnya. 

Menurutnya, memang kondisi saat ini di Kelurahan Babakan Kalanganyar masih banyak warga yang belum memiliki status hukum yang jelas atas kepemilikan tanahnya dan untuk menghindari terjadinya sengketa di kemudian hari maka sangat tepat diadakannya program PTSL yang bisa menjangkau seluruh warga masyarakat yang belum memiliki legalitas formal atas bidang tanahnya, tapi kami berharap dalam pelaksanaan PTSL jangan dipersulit dan jangan dibuat ajang kesempatan," imbuhnya. 

Ditemui terpisah, Ketua RT 04/07 Acang membenarkan pemohon program PTSL diminta biaya sebesar Rp.800 ribu perbidang.

"Jumlah pemohon pendaftaran sertifikat PTSL di Kp. Batu Lawang baru mencapai 27 orang dan saat ini baru sebagian dalam tahap pengukuran objek tanah. Adapun biaya PTSL saat ini para pemohon baru ada yang bayar ke saya yaitu Rp.200.000,- ada yang Rp 300.000,- dan ada juga yang sudah bayar Rp. 400.000,- dan targetnya para pemohon harus bayar Rp 800.000,- itu sesuai hasil musyawarah di Kantor Kelurahan Babakan Kalanganyar," jelas Acang. 

Acang menuturkan bahwa dari hasil pungutan sementara baru terkumpul Rp.4.900.000,- sudah disetorkan langsung kepada Haerudin Ketua RW 07 pada hari Jumat lalu setelah pengukuran tanah dengan bukti catatan setoran.

Saat disinggung ada warga yang mengaku keberatan atas mahalnya biaya PTSL tersebut, Acang mengatakan kalau ada yang bilang kemahalan, yah memang kemahalan dan ini hasil musyawarah tapi RT tidak tahu apa apa cuma mengikuti dan iya iya saja dan tidak tahu apa apa. Adapun soal uang yang Rp.800.000,- peruntukannya tidak tahu tapi mungkin buat BPN untuk ngurus sertifikatnya Rp.150.000,- berdasarkan hasil musyawarah pertama kalau tidak dirubah sisanya yang Rp.650.000,- untuk biaya patok dan pembelian materai sebanyak 10 buah untuk setiap bidangnya," kata Acang mengakhiri percakapan dengan menyampaikan bahwa penjelasannya apa adanya dan benar. 

Sementara, Ketua RW 07 Kp. Batu Lawang, Haerudin saat dikonfirmasi mengatakan untuk klarifikasinya, nanti kita ketemu aja sambil silaturahmi. *(Wan).