Menanggapi Berita Miring Media online Persoalan Pertambangan Tanoyan, Mantan Bupati MMS Dan Ketua Laskar Bogani Indonesia ( LBI ) Dolfi Paat Angkat Bicara.

SULUT BOLMONG, RN   Menelusuri historis Tanah di kabupaten Bolaang Mongondow adalah Tanah adat yang di kuasai oleh Pemerintahan Swapraja. Ke...

SULUT BOLMONG, RN  

Menelusuri historis Tanah di kabupaten Bolaang Mongondow adalah Tanah adat yang di kuasai oleh Pemerintahan Swapraja. Kemudian Beralih pada tahun 1960 setelah lahirnya Undang Undang Pokok Agraria. Tetapi pembatasan Tanah Adat ( Tanah Ulayat ) terus berlaku.walaupun pemerintahan Swapraja suda beralih ke Pemerintahan Republik Indonesia. 

Mantan Bupati Bolaang Mongondow Dua Periode ,Dra Hj Malina Moha Siahaan" Red,'  juga Toko pemekaran Yang melahirkan Empat Kabupaten dan Satu Kota Angkat Bicara ,terkait Pemberitaan yang di suarakan Aktifis Pertambangan Artur Mumu, Wilayah Pertambangan Tanoyan sejak pemerintahan saya periode pertama Suda ada, berbagai kajian yang di lakukan dinas terkait pada waktu itu , dampak dari kerusakan lingkungan dampaknya terlalu kecil karena rata rata penambang di wilayah Tanoyan adalah penambang Manual, Wilayah Pertambangan Tanoyan juga adalah kawasan hutan produktif bahkan Suda masuk wilayah perkebunan Rakyat , 

Di lihat dari sisi Sosialnya , Bunda MMS mengatakan, Tidak sedikit Warga Masyarakat yang bergantung hidupnya di Pertambangan Tanoyan, mereka menghidupi keluarganya dari hasil menambang bahkan urusan Studi anak mereka , Sangat bertolak belakang jika Artur Mumu menyebut akan terjadi in stabilitas keamanan dan kesenjangan sosial dengan adanya pertambangan di wilayah Tanoyan ,justru angka kriminalitas terkendali kesejahteraan masyarakat terjamin , saya menghimbau kepada pemerintah pusat dan daerah agar segera memikirkan solusi agar Semua wilayah pertambangan di Tanoyan dapat di berikan Ijin untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat penambang.Ujar,' MMS.

*Terpisah , Ketua Laskar. Bogani Indonesia ( LBI ) Wilayah Bolmong Raya, Drs HI Dolfi Paat, Bicara masalah pertambangan  identik dengan persoalan hidup kelangsungan hidup masyarakat Penambang,,Persoalan Perut ,selaku Ormas Adat di Bolmong sejauh ini pertambangan Desa Tanoyan bersatu Masi aman dan terkendali , kurang lebih 3000 ribuan Masyarakat dibawa garis kemiskinan yang menggantungkan hidupnya di Pertambangan Tanoyan baik masyarakat lokal dan masyarakat di luar Tanoyan , bagaimana jika pertambangan harus di tutup dari 3 Ribuan masyarakat akan kehilangan pekerjaannya otomatis persoalan sosial terutama tingkat kriminalitas akan terjadi ,dan apa pemerintah bisa mengatasinya , Saya sebagai pimpinan Ormas Adat di Bolmong ,menegaskan ,kepada Aktifis Pertambangan Artur Mumu Jangan So' mengkritisi persoalan pertambangan Di wilayah Bolmong, Kecamatan Lolayan,Tanoyan, sebagai aktifis harusnya pro kepada persoalan hidup dan kehidupan masyarakat, pertambangan Tanoyan adalah Pertambangan yang Di kategorikan terkontrol rata rata penambang pemilik lahan dan dampak lingkungannya masi dapat di jamin ,Bagaimana dengan pertambangan di Desa toraut yang jelas jelas adalah hutan lindung bahkan sebagian besar lokasinya masuk kawasan taman nasional ,suda beroperasi sudah puluhan tahun tetapi tidak perna ditertibkan, Tegas,"  Dolfi.

 Kasat Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Kotamobagu, AKP Agus Sumandik SE, membantah dan mengatakan tidak ada oknum-oknum aparat penegak hukum terlibat di tambang Tanoyan Lolayan.

Menurutnya, memang benar lokasi pertambangan di Desa Tanoyan Kecamatan Lolayan, itu masuk di wilayah hukum Polres Kota Kotamobagu. "Tapi terkait dugaan adanya oknum aparat membackup mafia tambang itu tidaklah benar.

Menyangkut adanya 50 karung (Rep Mas, red), barang bukti (babuk) yang disita di Polres Kotamobagu, itu benar ada.

"Saya baru dua bulan menjabat sebagai Kasat Reskrim disini. Rep Mas sebanyak 50 karung itu ada dan disimpan di tempatnya kanit. 50 karung barang buktinya masih ada, masih utuh dan belum dibuka," tegas Kasat Reskrim, saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Jumat (10/08/2024).( Hasan)