Proyek Jembatan di Cigorondong - Sumur Diduga Kurangi Volume

Pandeglang, RN Proyek pembangunan jembatan di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tepatnya di Kampung Haseum Desa Cigorondo...

Pandeglang, RN

Proyek pembangunan jembatan di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tepatnya di Kampung Haseum Desa Cigorondong didanai dari Dana Desa Tahap 2 Tahun 2024 diduga sengaja mengurangi volume dan menghemat untuk mencari keuntungan yang lebih besar. 

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya namun ahli dalam bidang pembangunan memberikan informasi bahwa ada beberapa kejanggalan dalam pembangunan jembatan di Kp Haseum Desa Cigorondong. 

"Fisik bangunan jembatan yang dikenal sebagai jembatan Cipangaduan yang terletak di Kp Haseum RT 02 RW 02 atau Kp Pamujaan tidak sesuai dengan perencanaan awal. Beredar informasi bahwa jembatan tersebut akan dibangun dengan panjang 8 (delapan) meter dan lebarnya 1,5 meter dengan anggaran sekitar Rp 80 juta lebih namun pada kenyataannya bangunan jembatan panjangnya hanya dibangun 4 meter dan lebarnya 1, 5 meter. Tindakan mengurangi volume bangunan diduga dilakukan dengan sengaja menghemat untuk mencari keuntungan yang lebih besar namun ceroboh, lantaran terlihat di prasasti bangunan sesuai rencana awal yakni dengan volume 8 meter x 1,5 meter", ungkapnya sumber ke media ini, Kamis (16/1/25). 

Hal ini dibenarkan oleh warga Desa Cigorondong, sebut saja Medi (nama disamarkan) mengatakan bahwa bahwa bangunan tersebut tidak sesuai dengan prasasti. 

"Setelah saya ukur, fisik bangunan jembatan Cipangaduan yang dibangun pada Bulan Agustus oleh PJ Kades Ahmad Bahrudin panjangnya hanya 4 meter sedangkan untuk lebarnya 1,30 meter namun bila dilihat di prasasti yang terpasang pada dinding bangunan jembatan itu jelas berbeda yaitu volumenya 8 meter x 1,5 meter dengan sumber dana dari Dana Desa Tahap 2 Tahun anggaran 2024 yang ditandatangani oleh PJ Kepala Desa Sidik, S.AP dan Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita, SE.,MM namun tidak dicantumkan nilai anggarannya", jelasnya.

Salah satu perangkat desa, Dedi Kaur Keuangan Desa Cigorondong mengatakan bahwa itu ada kesalahan dalam pembuatan prasasti yang terlanjur dipasang. 

"Jembatan yang sudah selesai dikerjakan dan sudah terpasang prasasti tepatnya di Kp Haseum itu salah pembuatan prasasti. Itu salah prasasti !! Selain kesalahan nama PJ Kades Cigorondong yaitu tertulis PJ Kades Sidik, S.AP yang seharusnya adalah Ahmad Bahrudin, S.TP dan volumenya 8 M x 1,5 Meter seharusnya 4 M x 1,5 Meter" kata Dedi Kaur Keuangan Desa Cigorondong.

Dedi mengakui, dalam perencanaan pembangunan jembatan tersebut juga ada kesalahan yaitu awalnya direncanakan pembangunan jembatan dengan panjang 8 meter x 1, 5 meter dengan nominal Rp 80 juta sesuai di sistem aplikasi keuangan desa (Siskeudes) tetapi itu dirubah volumenya menjadi 4 meter x 1,5 meter dan nominal uangnya juga hanya sekitar Rp 50 juta dan sisanya yang Rp 30 juta dibelanjakan bibit yang dibeli pada Dana Desa Tahap 1 jaman pak Sidik sebagai PJ Kades", ujar Dedi berdalih, lantaran saat dikonfirmasi keberadaan bibitnya tidak ada fisiknya. 

Sementara Ahmad Bahrudin, S.TP selaku Pejabat Kepala Desa Cigorondong yang merangkap sebagai Koordinator Penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Sumur saat hendak dikonfirmasi di Kantor Desa Cigorondong sedang tidak ada dan hendak ditemui di Kantor BPP Kecamatan Sumur tidak ada bahkan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak kunjung menjawab. (Wan).