Limbah Bau Menyengat di Desa Cibadak Diprotes Warga, Ketua KNPI Enggan Berkomentar

Kabupaten Tangerang, RN Penampungan limbah yang menimbulkan bau menyengat di Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, te...

Warga layangkan surat ke bupati terkait Apartemen Serpong Garden

Proyek Saluran Air Di Keluhkan Warga Karena Tak Sesuai Harapan

Ahmed Zaki Iskandar Beri Bantuan Tunai Ke Warganya Kena Korban Tsunami

Kabupaten Tangerang, RN

Penampungan limbah yang menimbulkan bau menyengat di Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, terus mendapat protes dari warga setempat. Warga mengeluhkan bau tidak sedap yang dikhawatirkan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka.

"Kami tidak masalah jika tempat tersebut digunakan untuk usaha, tetapi yang menjadi keresahan kami adalah bau menyengat yang ditimbulkan. Selain itu, setahu saya, belum ada izin lingkungan/usaha yang diberikan kepada warga setempat," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan.

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang warga Desa Sukanagara berinisial M. Menurutnya, lokasi yang kini dijadikan penampungan limbah dulunya merupakan lahan kosong yang tidak terurus dan menyerupai rawa dengan banyak tanaman eceng gondok.

"Dulu tempat itu lahan kosong yang tidak terawat, penuh dengan eceng gondok seperti rawa. Bangunannya juga baru dibangun belum lama," ungkap M.

Selain masalah bau, warga juga khawatir dengan potensi banjir. M menjelaskan bahwa sebelum adanya tempat pembuangan limbah, lokasi tersebut memang sering mengalami banjir saat musim hujan. "Dari dulu daerah itu memang sering banjir, apalagi sekarang ada bangunan penampungan limbah," jelasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai keluhan warga, Sekretaris Desa (Sekdes) Cibadak, Dadang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendengar keluhan dari beberapa warga. Namun, hingga saat ini belum ada pengaduan resmi yang diterima oleh pihak desa.

"Kami memang sudah mendengar keluhan tersebut, tetapi hingga saat ini belum ada warga yang secara resmi mengajukan pengaduan, mengenai izin lingkungannyapun setau saya belum ada ke desa," kata Dadang saat dikonfirmasi, Rabu 19 Febuari 2025.

Sementara itu, Muhammad Yusuf Basnar, yang diduga sebagai pemilik pengolahan limbah sekaligus menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tangerang, memilih untuk tidak memberikan komentar saat dikonfirmasi di kantornya.

Dengan adanya keluhan ini, warga berharap instansi terkait segera melakukan pengecekan ke lokasi dan mengambil tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran, seperti izin lingkungan, izin bangunan, dan izin usaha pengolahan limbah, agar tidak menimbulkan gejolak yang lebih luas.

Mansyur