Sogokan Berlabel Hasanah
HomeTerkiniRadar Artikel

 Sogokan Berlabel Hasanah

Radar Nusantara  "Kebenaran tak mencari pembenaran, dan keadilan tak mengenakan kedok manis. Kebijakan yang sejati adalah yang berpihak...

LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN
Saya Bangga Menjadi Jurnalis,Pekerjaan Jurnalis Adalah Mulia Dan Bermartabat
Mengenal Sosok Pejuang Ilmu AlHabib Idrus Bin Salim Al Jufri Guru Tua Di Sulawesi Tengah


Radar Nusantara 

"Kebenaran tak mencari pembenaran, dan keadilan tak mengenakan kedok manis. Kebijakan yang sejati adalah yang berpihak pada rakyat, bebas dari manipulasi kata-kata yang menyembunyikan kenyataan di baliknya."


Sogokan hasanah, jablay syariah, narkoba muamalah. Tiga istilah yang dulu mungkin terasa asing, tapi sekarang malah sering kita dengar, dan—anehnya—terasa makin dekat. Sogokan hasanah, jablay syariah, narkoba muamalah. Sebuah upaya yang semakin terlihat jelas untuk membungkus makna yang sesat, dengan pembungkus yang lebih mudah diterima. Semuanya terasa "lebih halal", lebih "bersih", lebih "sah". Tapi, apa kita benar-benar percaya begitu saja? Atau kita sedang diajak untuk percaya pada kebohongan dengan bumbu-bumbu manis yang memikat?


Dalam dunia ini, seringkali kata-kata indah dan label yang menawan menutupi kenyataan yang jauh lebih pahit. Sogokan bukan lagi sekadar sogokan, jablay bukan lagi sekadar jablay, narkoba bukan lagi narkoba. Semua berubah menjadi sesuatu yang lebih "terhormat", lebih "terbela", lebih "bernilai". Tetapi, di balik itu semua, ada pertanyaan besar: Apakah kita rela menerima semua ini begitu saja? Atau kita justru harus membuka mata lebar-lebar, dan mempertanyakan makna sejati di balik setiap kata yang disuguhkan?


Diksi yang Mengelabui 


Pernah dengar pernyataan Fadli Zon yang menyebut korupsi sebagai "oli pembangunan"? Di dunia politik, kalimat semacam itu bisa jadi bikin kita terkejut, bahkan tertawa geli. Tapi, entah kenapa, ada saja yang percaya. Bahkan ada yang menganggap bahwa korupsi bisa jadi penggerak ekonomi, seakan-akan itu adalah cara pintas untuk mempercepat pembangunan. Di sisi lain, ekonom Rimawan dari UGM langsung angkat bicara, menegaskan bahwa ide itu bukan hanya salah, tapi berbahaya. Korupsi, katanya, malah justru merusak perekonomian negara dan menghambat kemajuan yang seharusnya (Hasanah, nd.). 


Lalu, kita bertanya-tanya: apakah ini hanya sebuah kesalahpahaman, atau justru kita sudah terlanjur menerima alasan-alasan yang salah? Seringkali, alasan yang manis bisa menutupi kenyataan yang pahit. Jadi, mari kita berhenti sejenak dan berpikir: apakah kita terlalu sering menerima alasan-alasan yang terdengar "logis", meski sesungguhnya penuh dengan kepalsuan?


Politik itu seperti permainan kata-kata. Istilah baru sering muncul, seolah memberi pembenaran atas hal-hal yang sebenarnya tidak bisa dibenarkan. Tapi, justru di sinilah letak jebakannya: kita seringkali disodori kata-kata indah yang menutupi realitas pahit. 

Seolah-olah, kebijakan atau tindakan yang salah, tiba-tiba jadi sah hanya karena diubah namanya. Makanya, kita harus terus berhati-hati dan kritis. Jangan sampai kita terlalu mudah menerima label-label tanpa benar-benar memahami makna sesungguhnya di baliknya.


Politik penuh dengan diksi yang mengelabui, dan kita—sebagai bagian dari masyarakat—harus mulai sadar. Jangan sampai kita terbawa arus dan menerima segala sesuatu begitu saja. Kita perlu bertanya, mengkritisi, dan memahami makna yang tersembunyi di balik setiap kata. Hanya dengan begitu, kita bisa mulai melihat apa yang sebenarnya terjadi, dan tidak terjebak dalam permainan kata-kata yang hanya membuat kita semakin bingung.


Makna Sogokan yang Semakin Kabur


Dalam pembahasan revisi UU Minerba, muncul pertanyaan polos dari seorang anggota dewan: "Apakah pemberian konsesi tambang oleh pemerintah kepada ormas bisa dianggap sogokan untuk membungkam kritik?" Pertanyaan ini seakan membuka kotak Pandora yang berisi ketegangan antara kebijakan pemerintah dan kenyataan politik yang kerap dipenuhi permainan kata.


Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla, dengan gaya khasnya yang tenang namun tajam, menjawab santai bahwa itu adalah "sogokan hasanah"—hadiah kebaikan yang seharusnya tidak perlu dipertanggungjawabkan oleh KPK. Candaannya bisa mengundang tawa, tetapi di balik tawa itu, ada sebuah pertanyaan besar yang tidak bisa kita abaikan: Apa yang dimaksud dengan sogokan? (Hartati, 2023) 


Sogokan seharusnya tidak hanya sekadar pemberian uang atau materi untuk keuntungan pribadi. Lebih dari itu, sogokan adalah alat untuk mendapatkan sesuatu yang tidak sah, yang seringkali merugikan kepentingan umum. Dalam politik, istilah ini bisa mencakup lebih banyak hal—seperti pembungkaman kritik atau menciptakan kesetiaan palsu yang menutupi kebijakan yang seharusnya adil.


Ketika kebijakan pemerintah, yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, bisa disalahartikan sebagai sogokan, kita mulai melihat bagaimana kekuasaan bisa dimanipulasi. Dalam hal ini, kebijakan yang diberi label “sogokan hasanah” bukan lagi soal pemberian yang sah, tetapi sebuah imbalan untuk membuat orang diam, untuk menutup suara-suara kritis yang penting bagi masyarakat.


Politik sering kali berputar di sekitar permainan kata. Di satu sisi, kita harus melihat kebijakan dari sudut pandang yang lebih luas—bukan hanya dari diksi atau label yang diberikan. Jangan sampai kita tergoda dengan istilah yang indah tapi penuh kepalsuan. Kebijakan yang seharusnya berpihak pada rakyat, justru bisa berubah menjadi alat untuk memanipulasi dan memperpanjang ketidakadilan.


Ketika kebijakan hanya dinilai dari satu sudut pandang, kita bisa kehilangan esensi sesungguhnya. Kebijakan yang benar harus adil dan transparan, tidak dibungkus dengan istilah ambigu yang bisa menutupi kenyataan.


Dilema Moral dalam Kebijakan Pemerintah


Politisi Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan keprihatinannya: kebijakan seperti pemberian izin tambang ini bisa membuat ormas atau masyarakat yang seharusnya kritis terhadap pemerintah menjadi diam. Hal ini membuka dilema moral yang tak mudah untuk dijawab. Apakah kita akan menerima kebijakan yang semu ini, atau berani mengkritisinya? Di sinilah pentingnya keberanian untuk berbicara, meskipun kebijakan tersebut dibungkus dengan label yang menggiurkan. (Banten Raya, nd.) 


Makna dari sogokan semakin kabur. Bukan hanya sekadar pemberian materi, tetapi juga bagaimana kebijakan bisa disalahartikan untuk menutupi ketidakadilan yang lebih besar. Kata-kata indah sering digunakan untuk menyembunyikan kebohongan. Sebuah kebijakan yang baik seharusnya jelas, tidak perlu dibungkus dalam istilah ambigu yang mengaburkan kenyataan.


Tentu saja, politik sering menawarkan kenyamanan semu dengan kebohongan yang dibungkus rapi. Namun, kenyamanan ini hanyalah kedok untuk menutupi ketidakadilan yang lebih besar. Kebijakan yang baik harus jelas dan berpihak pada rakyat, tanpa perlu disembunyikan di balik label-label manis yang menipu. Politik, pada akhirnya, harus kembali ke prinsip dasar: membawa manfaat untuk semua, bukan hanya segelintir orang.


Jika kita terus terjebak dalam permainan kata dan diksi sempit, kita akan kehilangan esensi dari kebijakan itu sendiri. Keberpihakan pada keadilan adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang benar-benar berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk membungkam kebenaran di balik istilah-istilah yang terbungkus rapih.


Di akhir cerita


Di akhir cerita ini, kita kembali dihadapkan pada sebuah pertanyaan yang tak bisa diabaikan: apakah segala istilah yang sering digunakan untuk membungkus praktik curang—seperti sogokan, hadiah, atau bahkan yang lebih terselubung seperti “sogokan hasanah”—dapat benar-benar menyembunyikan kenyataan? Seperti halnya dunia politik yang sering kali menyembunyikan kebohongan di balik lapisan-lapisan indah, kebijakan apa pun yang diambil seharusnya berfokus pada satu tujuan: keadilan. Namun kenyataannya, sering kali kebijakan itu malah memperburuk ketidakadilan yang sudah ada.


Dunia politik memang penuh dengan paradoks. Setiap kebijakan yang muncul bisa saja diperdebatkan dengan pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa". Namun yang lebih penting untuk kita kritisi adalah apakah kebijakan tersebut benar-benar untuk kesejahteraan rakyat, atau justru hanya untuk membeli kesetiaan, menutup suara-suara kritis, atau menutupi ketidakadilan yang lebih besar? Dalam konteks ini, segala istilah—baik itu sogokan, korupsi, atau bahkan "sogokan hasanah"—tidak akan pernah bisa menghapuskan fakta yang sesungguhnya. (Biem.co, 2024) 


Seperti yang sering diingatkan Paulo Coelho dalam karya-karyanya, kita sangat mudah tergoda oleh kenyamanan semu yang datang dari kebohongan. Kita sering kali mencari alasan atau pembenaran atas kenyataan yang tak sesuai dengan hati nurani kita, hanya karena merasa lebih nyaman dengan versi dunia yang lebih mudah dipahami. Tapi kenyamanan itu, pada akhirnya, hanyalah kedok dari ketidakbenaran yang seharusnya kita hadapi dengan lebih jujur.


Di sinilah kita seharusnya memulai langkah kita ke depan—baik dalam kebijakan maupun dalam hidup. Langkah-langkah itu harus mengarah pada keadilan, bukan semakin tenggelam dalam kebohongan yang dibungkus pembenaran. Dunia yang kita impikan adalah dunia yang bebas dari kebohongan, yang tertutupi kata-kata manis dan janji palsu. Dunia yang sesungguhnya berlandaskan pada keadilan yang merata, bukan hanya untuk segelintir orang, tetapi untuk kita semua.


Pada akhirnya, sebuah kebijakan yang benar dan adil tidak perlu bersembunyi di balik istilah-istilah ambigu. Kebijakan yang sesungguhnya berpijak pada keadilan adalah yang mampu menciptakan kebaikan bagi semua, bukan hanya bagi mereka yang berada di puncak kekuasaan. Karena, keadilan sejati akan selalu berbicara dengan jelas, tanpa perlu disembunyikan di balik kata-kata indah yang hanya menutupi kenyataan.


Tentang penulis:

BUNG EKO SUPRIATNO

Dosen Ilmu Pemerintahan di Fakultas Hukum dan Sosial 

Universitas Mathla’ul Anwar Banten.


DAFTAR PUSTAKA

1. Banten Raya. (nd). Arteria Dahlan: Noda Hitam Rasisme Bahasa. Diakses dari https://www.bantenraya.com

2. Biem.co. (2024). Bahasa Rindu Tuhan. Diakses dari https://www.biem.co

3. Hartati, S. (2023). Keadilan Hukum Bagi Orang Miskin. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Diakses dari https://www.badilag.net

4. Hasanah, M. (nd). Keadaan Sosial Politik di Zaman Modern. Kompasiana. Diakses dari https://www.kompasiana.com







Nama

.,3,.berita terkini,11108,.beritaterkini,6,.kalbar,17,(Merlung),5,abiansemal,21,Aceh,36,aceh besar,1,ACEH SINGKIL,78,Aceh Tamiang,23,Aceh Tengah,120,ACEH TENGGARA,2,ACEH TIMUR,2,Aceh Utara,5,advertorial,21,aek kanopan,1,Aekkanopan,9,agam,19,aimas,3,ALAI.,5,Alor,1,ambon,7,amlapura,67,ampana,1,anjatan,2,Anyer,1,AS,1,Asahan,7,babel,1,badau,1,badung,709,Bagansiapiapi,4,bakan,1,BALAESANG,1,bali,1294,balige,14,BALIKPAPAN,6,balut.berita terkini,3,Banda Aceh,18,BANDAR LAMPUNG,39,Bandar Seri Begawan,1,bandara,7,Bandung,208,Bandung Barat,23,banggai,37,banggai kepulauan,1,bangka,2,bangka barat,2,Bangka Belitung,6,bangka selatan,1,Bangka Tengah,2,bangkep,1,BANGKEP - RN,1,BANGKINANG,5,bangli,966,Bangun Purba,1,Banguwangi,1,Banjar,23,Banjarmasin,1,Banjarnegara,8,bantaeng,46,Banten,202,Banyuasin,6,Banyumas,13,Banyuwangi,149,Barito Selatan,1,barito utara,2,Barru,6,Batam,104,batang,67,BATANG HARI,3,batang kuis,3,BATU,8,batu bara,73,Batur,4,baturaja,4,baturiti,2,bekasai,1,Bekasi,2817,bekasi berita terkini,1,bekasi terkini,3,Bekasi Utara,1,belawan,2,Belitung,220,Belitung Timur,18,Beltim,225,belu,3,benakat,1,bener,1,Bener Meriah,481,BENGKALIS,170,Bengkayang,77,BENGKULU,7,BENGKULU SELATAN,19,BENGKULU UTARA,1,benoa,11,BER,3,BERI,1,beria terkini,1,beriita terkini,3,berit terkini,3,berita,1,berita berita terkini,1,berita teekini,1,berita terikini,1,berita terki,1,Berita terkini,3696,berita terkini daerah,1,berita terkini.,1,berita terkinia,1,berita terkink,1,berita terkinu,2,berita tetkini,1,beritaterkini,4,beritq terkini,1,berta terkini,1,Bima,2,binjai,3,Bintan,9,Bintuni,1,Bitung,7,blahbatu,2,blahbatuh,49,Blitar,15,Blora,2,BMKG,1,BNN,1,Bogor,469,BOGOR TIMUR,71,Bojonegoro,1,Bola,1,BOLAANG MONGONDOW,3,bolmong,570,Bolmong raya,5,Bolmong selatan,22,bolmong timur,4,bolmong utara,2,bolmongsiar,1,bolmut,2,BOLNONG,1,bolong mopusi,1,bolsel,12,boltim,18,bondowoso,1,bone,4,BOYOLALI,2,Brebes,179,bualu,1,Bukit Tinggi,52,bukittinggi,19,buleleng,236,BUMIMORO,1,BUNGKU,1,bunta banggai,3,Buol,93,BUTENG,1,Casablanca,1,Catatan Radar Nusantara,13,Ciamis,115,Cianjur,19,Cibinong,16,Cibitung,3,cikampek,47,Cikampek barat,1,Cikande,1,Cikarang,109,CIKARANG BARAT,1,CIKARANG PUSAT,1,cikarang utara,2,Cilacap,13,Cilegon,52,cilengsi,3,Cileungsi,41,Cimahi,461,Cimanggung,1,Cirebon,565,Cirebon Kota,2,Cisarua,1,citeureup,1,Dabo Singkep,266,daeah,1,daer,2,Daerah,7925,daerah Terkini,2,daerh,1,Daik Lingga,3,Dairi,245,Deli Serdang,68,Deli tua,1,deliserdang,1,demak,51,Denpasa,5,denpasar,1077,denpasar timur,3,Dentim,1,Depok,678,derah,5,dharmasraya,6,DIY,8,Dolok,4,Doloksanggul,75,Dompu,2,Donggala,179,donri donri,1,DPRD Kab. Bekasi,11,DPRD Kota Bekasi,99,DPRD LamSel,8,Dumai,30,Dumoga,186,Dumoga Utara,2,duri,3,Ekonomi,3,EMPAT LAWANG,19,ende,2,eretan,1,Erkini,1,Fakfak,2,fakta,1,Flores Timur,1,Garut,103,gianyar,991,gilimanuk,1,gorontalo,68,Gowa,107,Gresik,2,GROBOGAN,3,gunung mas,2,Gunung Putri,2,gunungsitoli,3,Halmahera,1,hamparan perak,1,HL,23,HSU,1,Hukum,11,HUMAS BELTIM,6,humbahas,14,iklan,2,Indonesia,5,INDRA,1,Indragiri hulu,6,indralaya,44,Indramayu,35,Indrapura,15,info,1,INHIL,52,inhilriau,1,INHU,8,Jabar,22,jaka,4,Jakarta,2068,Jakarta barat,2,jakarta selatan,5,jakarta timur,4,jakarta utara,3,Jambi,162,jateng,6,jatijajar,1,JATIM,7,Jawa Barat,53,Jawa Tengah,14,Jawa Timur,13,Jayapura,56,Jayawijaya,1,Jember,10,jembrana,312,Jeneponto,23,Jepara,106,jimbaran,5,Jombang,6,kab,7,kab .Bandung,208,Kab 50 Kota,4,kab Bandung,31,kab. Agam,1,Kab. Bandung,3876,kab. bekasi,196,Kab. Bogor,33,Kab. Brebes,61,kab. buru,1,KAB. CIREBON,2,KAB. DAIRI,1,kab. Garut,1,Kab. Gumas,1,kab. Kajen,1,Kab. Kapuas Hulu,8,kab. Karawang,3,KAB. KARO,2,Kab. Kuningan,122,kab. langkat,3,kab. malang,2,Kab. Minahasa Tenggara,1,KAB. PELALAWAN,2,Kab. Serang,14,Kab. Serdang Bedagai,5,Kab. Sukabumi,12,kab. tangerang,8,Kab. Tasikmalaya,128,Kab. Toba,8,kab.agam,1,Kab.Bandung,1877,kab.barru,3,kab.beka,1,Kab.Bekasi,398,kab.bogor,37,KAB.BOGOR.BERITA TERKINI,1,kab.buru,2,Kab.Caringin,1,Kab.Dogiyai Papua Tengah,1,kab.garut,2,kab.langkat,2,Kab.Malang,4,Kab.Nganjuk,25,kab.pekalongan,26,Kab.Samosir,9,KAB.SEMARANG,1,Kab.Sergai,6,KAB.SINJAI,5,kab.sorong,3,Kab.Sumedang,26,Kab.Tangerang,30,kab.Tasikmalaya,84,Kab.Way kanan,29,KABANJAHE,1,kabBandung,2,Kabupaten Bandung Barat,1,KABUPATEN SINJAI,3,KABUPATEN SINJAJ,3,kaimana,4,Kajen,4,Kalbar,591,kalideres,1,Kalimantan Barat,10,kalimantan timur,15,kalipuro,1,Kalsel,10,Kalteng,270,Kaltim,25,Kampar,222,Kampar Kiri,4,Kampar Riau,345,kapuas,3,Kapuas Hulu,278,kara,1,karanganyar,2,karangasem,1074,Karawang,349,karawang Berita terkini,1,KARIMUN,12,KARIMUN - RN,1,KARO,28,katapang,1,KATINGAN,6,kayong utara,6,keban agung,1,KEBUMEN,1,Kec.Ukui,1,Kediri,75,KEEROM,27,Kendari,4,kepahiang,4,KEPRI,5,Kepulauan Riau,10,Kerinci,23,keritang inhil,1,kerobokan,13,KETAPANG,17,kintamani,1,klapanunggal,1,klungkung,534,KOBAR,1,kolaka,1,Kolaka Utara,1,Kominfo Kab.Bekasi,34,konawe selatan,1,Korupsi,9,kota agung,1,KOTA BATU,1,KOTA KOTOMOBAGU,5,KOTA MANNA,2,KOTA METRO,29,kota pekalongan,9,Kota Sorong,10,kotabaru,1,Kotabumi,1,KOTAMIBAGU,3,Kotamobagu,113,kotawaringin barat,3,KOTAWARINGIN TIMUR,4,KOTIM,11,kriminal,5,Kronjo,1,Kuala Kapuas,6,kuala lumpur,1,Kuala Tungkal,9,kuansing,15,kuantan,1,kuantan Sengingi,4,kubu,4,kubu raya,64,KUDUS,123,Kuningan,1707,kupang,4,kuta,23,kuta badung,3,kuta selatan,13,kuta utara,26,kutai barat,1,KUTAI KERTANEGARA,9,Kutai Timur,12,Kutim,6,l,1,Labuhan Bajo,1,Labuhan Batu,18,Labura,407,labusel,1,Lahat,31,LAMBATA,1,Lamongan,3,Lampung,102,Lampung Barat,196,LAMPUNG METRO,105,LAMPUNG SELATAN,68,Lampung Tengah,23,Lampung Timur,466,Lampung Utara,794,LAMPUNGUTARA,1,lampura,20,landak,6,langkat,6,langsa,4,LANTAMAL V,86,LANTAMAL X JAYAPURA,20,lawang kidul,46,lebak,211,Lembang,1,LEMBATA,7,LIMAPULUHKOTA,6,Lingga,1198,liwa,13,Loksado,1,lolak,1,LOLAYAN,3,Lombok,6,Lombok barat,6,Lombok tengah,13,lombok timur,139,Lombok Utara,1,LOTIM,12,lotim.berita terkini,37,LUBUK LINGGAU,17,Lubuk Pakam,8,lubuk sikaping,1,lubuklinggau,16,lubuksikapaing,1,LUBUKSIKAPING,1,lukun,1,Lumajang,8,Lumanjang,1,Luwu,2,Luwuk,19,luwuk banggai,37,m,1,M.Labuhan,1,Mabar,1,madina,1,Madiun,1,madura,1,Magelang,6,mahakam hulu,1,majaleMajalengka,1,Majalengka,640,majalengMajalengka,1,majalenMajalengka,1,majalMajalengka,1,majaMajalengka,1,majene,3,maka,1,makasar,3,makassar,212,malaka,1,Malang,195,Maluku,8,Maluku tengah,2,MALUKU UTARA,2,MAMAJU.RN,3,MAMASA,195,MAMUJU,220,MAMUJU TENGAH,7,Manado,68,mancanegara,1,mandau,1,mangapura,4,Manggar,91,Manggarai,1,manggarai barat,2,mangupura,306,Manokwari,165,mansel,1,marga,1,Maroko,1,maros,2,mataram,13,MATENG,7,Mauk,2,Maybrat,1,medan,281,Mekar Baru,1,melawi,15,MEMPAWAH,1,mengwi,36,mentawai,1,merak,6,merangin,93,MERANTI,969,MERAUKE,8,Merbau,3,Mesuji,75,metro,216,metro lampung,10,meulaboh,1,mimika,2,Minahasa,7,Minahasa Selatan,5,Minahasa Tenggara,2,Minahasa Utara,1,Minas,1,Minut,2,miranti,1,Mojokerto,561,monokwari,2,morowali,30,MOROWALI UTARA,1,MORUT,3,moskow,1,Muara Belida,1,Muara Bulian,1,muara bungo,3,Muara Enim,583,muara Tami,2,Muaro Jambi,4,muba,8,Mukomuko,81,muratara,534,murung raya,2,Musi Banyuasin,15,MUSI RAWAS,35,musirawas,7,Nabire,1,Naibenu,1,namlea,4,Nangka Bulik,2,Nasional,16,Natuna,95,negara,5,negara batin,1,ngawi,4,Nias barat,21,NTB,75,NTT,14,nunukan,25,nusa dua,1,Ogan Ilir,7,OKI,3,Oksibil,1,OKU,2,Oku Selatan,566,Oku Timur,52,olahraga,1,Opini,14,ottawa,1,P. Bharat,1,P.SIANTAR,12,PACITAN,3,Padang,17,Padang Lawas,15,PADANG PANJANG,2,padang pariaman,1,padang sidimpuan,2,Pagaralam,34,Pagimana,1,Pahuwato,1,Pakpak Bharat,21,pakuan ratu,2,Pakuhaji,2,Palangka raya,349,Palas,23,palelawan,44,Palembang,103,pali,2,palopo,1,Palu,371,palu utara,2,Paluta,66,pamekasan,2,Panang Enim,2,pancur batu,1,pand,1,pande,1,pandegelang,4,Pandeglang,2683,Pangandaran,24,Pangkalan Kerinci,3,pangkalanbun,5,Pangkalpinang,21,pangkep,4,pantai labu,1,Papandayan,1,Papua,97,PAPUA BARAT,228,papua barat daya,2,papua tengah,2,parapat,2,PARIAMAN,10,Parigi,6,Parigi Moutong,20,PARIMO,1068,PARIMOUT,1,Parlemen,32,PARUNG PANJANG,1,Pasaman,14,Pasangkayu,1,pasbar,1,Pasir Pangarayan,1,PASSI,1,PASSI TIMUR,6,Pasuruan,5,PATI,190,Patia,1,patrol,19,PAYAKUMBUH,10,PEBAYURAN,2,pecatu,1,Pekalongan,89,pekan baru,7,Pekanbaru,602,Pekanbaru Riau,1691,pelalawan,26,pemalang,3,Pematangsiantar,47,pemekas,1,Pemkab Bekasi,7,Pemkot Bekasi,6,Penajam Paser Utara,1,penanaman,1,penang Enim,2,Pendidikan,81,pengkadan,1,Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),116,perbaungan,1,perimo,2,peristiwa,16,Permohonan,1,pesawaran,27,pesel,1,Pesisir Barat,2,Pesisir Barat,2,PESISIR SELATAN,1,Pilkada,1,pinrang,1,pintianak,1,PIPIKORO,1,PN.TIPIKOR,2,polda,1,polda jabar,1,Polhukam,154,Politik,2,polman,1,polres Pekalongan,2,ponorogo,1,pontia,1,Pontianak,1432,Poso,19,prabumulih,1,primo,9,Pringsewu,57,probolinggo,4,PROTOKOL DOLOK SANGGUL,1,PT Bukit Asam,1,Pulang Pisau,5,pulau merbau,7,pulau tidung,1,pulpis,1,Puncak Jaya,2,purbalingga,5,Purwakarta,1876,Purwokerto,2,Putussibau,58,Rabat,8,radar,3,Radar Artikel,74,Radar Selebrity,3,ragam,58,raja ampat,6,rambang dangku,1,RANGSANG,11,RANGSANG BARAT,1,rangsang pesisir,3,rantauprapat,1,rejang lebong,5,REMBANG,4,Renah mendalu,1,rengasdengklok,1,rengat,1,Riau,199,Rohil,7,rokan,1,Rokan Hilir,56,rokan hulu,16,Rongurnihuta,1,rote ndao,1,Sabang,57,Samarinda,60,sambas,2,sambilan,1,sampang,76,SAMPI,1,Sampit,652,Sangatta kutim,1,Sanggau,16,Sangihe,2,sar,1,Sarolangun,460,sekadau,7,SELAT PANJANG,10,SELATPANJANG,2,Selayar,18,selong,3,Semarang,70,Semarapura,43,semende,1,SEMOGA,2,SEMOGA TENGGARA,1,SENTANI,2,sentul,1,Seram Bagian Barat,1,Serang,543,Serdang Bedagai,44,Sergai,33,Seruyan,19,SIAK,23,siak hulu,12,sian,1,sibau hulu,1,Sibolga,166,siborongborong,1,sidikalang,1,SIDOARJO,8,SIDRAP,15,Sigi,103,Sijunjung,1,silaen,1,Simalungun,176,simpang apek,1,Singaparna,10,singaraja,58,SINGKAWANG,15,SINGKEP BARAT,1,singosari,1,Sinjai,6,sintang,44,situbondo,6,slawi,2,sleman,2,solo,10,SOLOK,18,Solok Selatan,9,Soppeng,38,Sorong,311,Sorong selatan,4,Sosa,1,Sragen,35,suabang,1,Subang,2397,SUKABUM,1,Sukabumi,577,sukawati,4,Sukoharjo,1,Sukra,1,Sulawesi,3,Sulawesi Selatan,34,sulawesi tengah,57,sulawesi tenggara,1,Sulbar,370,Sulsel,31,Sulteng,516,Sulut,451,Sumatera Selatan,6,SUMATERA UTARA,7,SUMB,1,sumba barat,1,Sumbar,79,Sumbawa,6,Sumbawa Barat(NTB),5,Sumedang,179,sumenep,52,sumsel,43,Sumut,109,Sungai Penuh,1,sungai tohor,3,Sunggal,2,SURABAYA,126,Surakarta,3,tabanan,885,tajabbarat,1,Takalar,209,talangpadang,5,TAMBANG,1,Tambraw,3,Tambraw - RN,6,tana toraja,1,tanah,1,tanah datar,2,TANAH JAWA,5,Tanah Karo,122,Tangerang,474,Tangerang Selatan,109,tangg,1,tanggamus,147,Tanjab Barat,974,Tanjab Timur,141,tanjabbar,1,Tanjabtim,1,tanjung agung,8,tanjung balai,4,tanjung benoa,1,Tanjung Enim,153,Tanjung Jabung timur,1,tanjung makmur,1,tanjung morawa,4,TANJUNG PINANG,14,tanjung samak,1,tanjung selor,1,tanjungenim,2,tanjungperak,1,TANOYAN,8,Tapanuli Selatan,7,Tapanuli Tengah,99,Tapanuli Utara,31,tapung,3,tapung hulu,4,tarakan,1,tarutu,1,tarutung,53,tasik,1,Tasikmalaya,454,tebi,1,tebin,1,tebing,1,Tebing Tinggi,154,tebing tinggi timur,1,tebingtinggi barat,11,Teekini,11,Teelini,1,Tegal,39,tekini,5,Telawang,1,teluk bintani,1,teluk buntal,1,telukuantan,5,temanggung,2,tembilahan,3,tembuku,2,Teminabuan,6,tenan,1,Tenggarong,1,ter,1,Terjini,3,TERJUN GAJAH,1,Terk,1,Terki,1,Terki i,3,Terkii,1,Terkiji,4,Terkimi,1,Terkin,9,Terkin8,1,Terkini,53196,Terkinii,3,Terkinin,1,TERKINIO,1,TERKINIP,2,Terkino,11,Terkinu,1,terkiri,9,TERKNI,3,Terkuni,2,Terkuuu,1,Terlini,2,Termini,4,ternate,1,Tetkini,14,Timika,3,Toabo,1,toba,41,toili banggai,6,Tokyo,1,tolikara,2,tolitol,3,Tolitoli,1492,tolotoli,3,TOMOHON,5,Touna,212,Trenggalek,20,Trkini,1,Tterkini,1,tuba,1,tuba barat,11,Tuerkini,1,Tulang Bawang,14,Tulang Bawang Barat,9,Tulung agung,2,Tulungagung,305,Twrkini,1,ubud,25,Undangan,1,Waibakul,1,Waisai,23,wajo,1,warseno,1,WAY KANAN,38,way tuba,1,wonosari,1,Yogyakarta,13,
ltr
item
RADAR NUSANTARA NEWS:  Sogokan Berlabel Hasanah
 Sogokan Berlabel Hasanah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisJ_Bpen7JXzqoySuhDAgNvFhR-jf0wr5cKi9nwRxo1m6xbmMyFCoySiVQGCfn2Gk_1VgZKLNjrF49VKZvK2CxhVtIzYrRIm2-7Nh6cRnCLdbMtxnPjHFXkSZg0G85d71X-Qn8hRf_VvsK81O0hoO3j2KWp-_D02qFkg4JJ50OOwroFcuCJ42FUAKZto6/s320/IMG-20250203-WA0009.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisJ_Bpen7JXzqoySuhDAgNvFhR-jf0wr5cKi9nwRxo1m6xbmMyFCoySiVQGCfn2Gk_1VgZKLNjrF49VKZvK2CxhVtIzYrRIm2-7Nh6cRnCLdbMtxnPjHFXkSZg0G85d71X-Qn8hRf_VvsK81O0hoO3j2KWp-_D02qFkg4JJ50OOwroFcuCJ42FUAKZto6/s72-c/IMG-20250203-WA0009.jpg
RADAR NUSANTARA NEWS
https://www.radarnusantara.com/2025/02/sogokan-berlabel-hasanah.html
https://www.radarnusantara.com/
http://www.radarnusantara.com/
http://www.radarnusantara.com/2025/02/sogokan-berlabel-hasanah.html
true
8338290086939464033
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy